Sementara itu, CEO Alvara Reseaarch Center, Hasanuddin Ali yang merespons hasil survei BPS itu menilai bahwa capaian indeks kepuasan haji tahun 2024 tidak bisa berdiri sendiri dan harus ada pembandingnya.
Ia juga menegaskan bahwa jumlah sampel yang dipilih sebanyak 14.400 jemaah cukup memadai dan cukup.
EO Terbesar di Dunia
Hasanuddin juga mengatakan bahwa Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) memiliki core sebagai event organizer (EO). Masih menurutnya, naiknya indeks kepuasaan jemaah haji itu juga tercermin dari naiknya semua indikator survei.
"PHU ini EO terbesar di dunia, memberangkatkan 221 ribu orang ke luar negeri dalam waktu yang sempit," ujarnya.
"Semua indikator naik, tidak ada satu alasan pun menyatakan penyelenggaraan haji 2024 gagal," tegasnya.
![Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Hilman Latief. [Suara.com/Chandra]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/09/20/78333-hilman-latief.jpg)
Direktur Jenderal (Dirjen) Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Hilman Latief mengaku gembira dengan capaian tersebut, meski masih terdapat beberapa kekurangan dalam penyelenggaraan haji 2024.
"Memang masih ada beberapa catatan penting, seperti akomodasi yang perlu mendapatkan perbaikan signifikan di masa yang akan datang, khususnya pada puncak haji, itu akan menjadi perhatian kami,” ujar Hilman.
Selain itu, ia menyampaikan terkait tenda bagi jemaah haji juga akan terus diperbaiki untuk penyelenggaraan haji ke depan agar bisa mengakomodasi seluruh jemaah.
Baca Juga: Kemenag Sudah Bayarkan Asuransi Jiwa Jemaah Haji Reguler 2024 yang Wafat, Berikut Rinciannya
Kemudian, lanjut Hilman, skema tanazul juga menjadi salah satu alternatif yang akan ditawarkan untuk mengurai kepadatan di Mina.
"Saya kira itu salah satu rekomendasinya yang saya tangkap dari hasil survei," katanya.