Hacker Korea Utara Curi Kripto Senilai Rp46,5 Triliun untuk Biayai Nuklir!

Aprilo Ade Wismoyo Suara.Com
Jum'at, 18 Oktober 2024 | 04:45 WIB
Hacker Korea Utara Curi Kripto Senilai Rp46,5 Triliun untuk Biayai Nuklir!
Ilustrasi Hacker di Dunia - Gaji Hacker di Dunia (Unsplash/Hacker)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Analis Microsoft mengatakan munculnya kelompok peretas baru menunjukkan bahwa rezim Korea Utara memperluas keterlibatannya dalam aktivitas ransomware, meningkatkan penggunaan alat kejahatan dunia maya untuk mendukung sumber daya keuangan rezim dan memajukan kepentingan strategisnya.

"Negara-negara menjadi lebih agresif dalam ranah dunia maya, dengan tingkat kecanggihan teknis yang terus meningkat yang mencerminkan peningkatan investasi dalam sumber daya dan pelatihan," kata Tom Burt, wakil presiden keamanan dan kepercayaan pelanggan Microsoft.

Microsoft juga memperingatkan tentang meningkatnya ancaman dunia maya oleh aktor yang didukung negara, terutama yang terkait dengan Rusia, Tiongkok, dan Iran, menjelang pemilihan presiden AS dan di tengah konflik geopolitik yang terus berlanjut di Eropa dan Timur Tengah.

Sementara itu, Korea Selatan, AS, dan Jepang baru-baru ini sepakat untuk mendukung upaya bersama untuk memerangi aktivitas dunia maya ilegal Korea Utara, yang semakin menargetkan industri mata uang virtual.

Ketiga pihak menekankan pentingnya memperkuat kemitraan dengan sektor swasta, khususnya dengan penyedia layanan mata uang kripto, untuk meningkatkan kesadaran akan ancaman dunia maya Pyongyang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI