Banyak pendukung Israel, mengikuti imbauan pemerintah mereka, memilih untuk tetap berada di hotel mereka demi keselamatan.
Insiden ini menyoroti ketegangan yang kian meningkat di Amsterdam, di mana para warga lokal mengungkapkan rasa terkejut dan amarah. Warga di kawasan De Pijp yang multikultural mengatakan, "Kekerasan seperti ini tidak pernah terjadi di sini," sementara yang lain mengecam tindakan pendukung Israel yang merusak simbol-simbol pro-Palestina.
Sementara itu, Asosiasi Sepak Bola Palestina mengeluarkan pernyataan yang mengecam retorika rasis di kalangan pendukung Israel dan mendesak UEFA serta FIFA untuk mengambil tindakan tegas.
"Kekerasan ini tidak ada hubungannya dengan sepak bola," kata Ben Mansford, CEO Maccabi Tel Aviv, yang menyatakan keprihatinannya atas situasi yang memanas.
Kini, otoritas Amsterdam meluncurkan penyelidikan independen untuk memahami apa yang sebenarnya terjadi di malam penuh kekacauan tersebut. Sejumlah tokoh dunia, termasuk Menteri Luar Negeri Inggris David Lammy dan Presiden AS Joe Biden, mengecam keras kekerasan yang terjadi.
"Ini adalah tindakan yang mengerikan dan memalukan," ujar Biden.
Dengan langkah-langkah darurat yang diterapkan, kota Amsterdam kini berada dalam penjagaan ketat, berusaha meredam ketegangan dan mengembalikan ketenangan di tengah situasi yang penuh gejolak.