"Sungai yang dulunya jernih menjadi tercemar akibat limbah tambang, hutan adat hilang, dan masyarakat dipaksa meninggalkan tanah leluhur. Bagi masyarakat Siriwo, kedatangan kapal di Kali Degeuwo adalah sinyal peringatan atas kemungkinan kerusakan serupa," pungkasnya.
Kontributor: Elias Douw