Menuju Kota Global, DPRD DKI Jakarta Komitmen Pengembangan Budaya Betawi

Jum'at, 06 Desember 2024 | 13:02 WIB
Menuju Kota Global, DPRD DKI Jakarta Komitmen Pengembangan Budaya Betawi
Ilustrasi budaya betawi di tengah program Jakarta Global. (Dok: Suara.com)

Dengan demikian, generasi muda bisa menjadi pewaris Budaya Betawi di zaman modern dan menghalau gempuran budaya asing di Jakarta.

“Untuk meningkatkan minat masyarakat terhadap Kebudayaan Betawi, kami mendorong Pemprov untuk memperbanyak program edukasi dan kampanye berbasis komunitas,” ujar Justin, beberapa waktu lalu.

Melalu komunitas, kesenian khas Betawi bisa diperkenalkan. Mulai dari tradisi, tarian, beladiri, dan lainnya.

Selain itu, perlu disiapkan tempat untuk komunitas berkreasi dan mengembangkan kemampuannya. Dinas Kebudayaan juga diminta menggandeng Dinas Pendidikan agar para siswa melek akan Budaya Betawi.

“Misalnya, melalui kegiatan seni seperti lenong, gambang kromong, dan tari Betawi yang bisa digelar di ruang-ruang publik, termasuk di sekolah-sekolah,” ungkap Justin.

Dengan begitu, ia yakin Budaya Betawi tetap lestari dan menjadi ikon Jakarta, meskipun tak lagi menyandang status ibukota.

“Ini sejalan dengan visi Jakarta sebagai kota global yang tetap mempertahankan identitas lokalnya,” tutur Justin.

Satu di antara kreasi anak-anak muda yakni menggunakan simbol Budaya Betawi sebagai motif baju batik. Seperti kain batik dengan gambar ondel-ondel.

Infrasturktur Kota dengan Ciri Khas Betawi

Baca Juga: Giliran di Jakpus, KPU DKI Nyatakan Pram-Rano Menang Jauh di Atas RK-Suswono

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Rany Mauliani mengapresiasi gedung perkantoran dan sejumlah tempat wisata di Jakarta yang telah menonjolkan ornamen ciri khas Budaya Betawi.

Dengan berhiaskan ornamen Betawi seperti Gigi Balang, Kembang Kelapa, ataupun Ondel-Ondel, ikon Jakarta bisa dikenal oleh masyarakat luas.

“Meskipun Jakarta menjadi kota global, tetap punya kebudayaan sendiri. Sekarang sudah hampir semua kantor pemerintah ada ondel-ondel sebagai ikon,” ujar Rany di Gedung DPRD DKI Jakarta, beberapa Waktu lalu.

Tak hanya gedung dan tempat wisata, namun ornamen dan ke khasan Budaya Betawi harus ditonjolkan di banyak tempat.

Sebab, Rany khawatir Budaya Betawi tergerus oleh zaman yang semakin modern. “Kalau tidak dilestarikan, lama-lama bisa punah, kan sayang,” ungkap dia.

Di sisi lain, Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Yuke Yurike meminta Dinas Bina Marga untuk menonjolkan ornamen khas Budaya Betawi di setiap jembatan penyeberangan orang (JPO).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI