Benarkah Pemecatan Jokowi Sekeluarga Oleh PDIP Karma Politik?

Bangun Santoso Suara.Com
Selasa, 17 Desember 2024 | 13:34 WIB
Benarkah Pemecatan Jokowi Sekeluarga Oleh PDIP Karma Politik?
Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi. [ANTARA/Mentari Dwi Gayati/am]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Menurut putra dari salah satu diplomat ternama Indonesia itu, pemecatan dari PDIP mungkin adalah karma politik bagi Jokowi.

Dalam cuitannya di X, Dino mengatakan, dia menyebut karma politik karena dulu, dari Istana pernah ada konspirasi untuk secara tidak sah mengambil alih Partai Demokrat.

"Demokrat, setelah berhasil mengalahkan upaya take over ini, tidak pernah membalas. Karma terjadi dalam bentuk lain," kata Dino.

Disarankan Jadi Ketum PPP

Di sisi lain, 2025 mendatang, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) akan menggelar muktamar ke-10. Nah, di sini Jokowi disarankan maju sebagai Ketua Umum PPP.

Sementara baru-baru ini, Ketua Majelis Pertimbangan PPP, Romahurmuziy atau Rommy sempat menyebut setidaknya ada empat nama yang mencuat masuk bursa calon Ketum PPP. Mereka adalah, Sandiaga Uno, Taj Yasin Maimoen, Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dan Dudung Abdurachman.

Terkait itu, analis komunikasi politik, Hendri Satrio menyarankan agar PPP memingan Presiden ke-7 Jokowi yang baru saja dipecat PDIP.

"Dibanding empat nama tersebut, PPP sebaiknya mempertimbangkan nama Joko Widodo yang saat ini potensial untuk memimpin partai," kata Hensa kepada wartawan, Senin (16/12/2024).

Menurutnya, Partai berlambang Kakbah tersebut membutuhkan figur yang bisa membantu partai melenggang ke Senayan. Menurutnya, Jokowi adalah figur yang dianggap bisa mewujudkan hal tersebut.

Baca Juga: Dari Rapikan Rambut hingga Tersenyum, Begini Jawaban Gibran Ditanya Pemecatan dari PDIP

"Dengan nama besar Pak Jokowi diharapkan PPP bisa kembali ke Senayan, lebih dari 4 persen (parliamentary threshold)," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI