Kaleidoskop 2024: Transisi Mulus Jokowi-Prabowo Meski Sempat Diisukan Hubungan Retak

Senin, 30 Desember 2024 | 11:10 WIB
Kaleidoskop 2024: Transisi Mulus Jokowi-Prabowo Meski Sempat Diisukan Hubungan Retak
Ilustrasai Jokowi dan Presiden Prabowo Subianto. [Suara.com/Ema]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Kita itu menyiapkan agar transisinya itu bisa berjalan mulus dan baik sehingga presiden dan wakil presiden terpilih bisa langsung bekerja setelah dilantik. Kalau itu juga diminta dari presiden dan wakil presiden terpilih," kata Jokowi ICE BSD, Tangerang, Rabu (24/4/2024).

Secara khusus, Jokowi memberikan pesan untuk Prabowo dan Gibran untuk mempersipakan diri dengan perencanaan-perencanaan yang sudah mereka kampanyekan.

  • Program Prabowo Masuk RAPBN 2025

Demi mendukung penuh proses transiai pemerintahan berjalan mulus, Jokowi memasukan program-program unggulan Prabowo di dalam RKP dan RAPBN 2025. Langkah tersebut sebagai bentuk dukungan terhadap program presiden terpilih agar bisa segera dijalankan.

Dukungan penuh Jokowi terhadap transisi pemerintahan kepada Prabowo itu bukan tanpa sebab. Hal itu dilakukan untuk mengawal keberlanjutan pembangunan.

"Presiden Jokowi akan mendukung dan menyiapkan masuknya program-program unggulan presiden dan wakil presiden terpilih dalam RKP dan RAPBN 2025, termasuk yang bisa segera dieksekusi pasca 20 Oktober 2024, setelah presiden-wakil presiden terpilih dilantik," kata Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana kepada wartawan, Kamis (25/4/2024).

  • Isu Jokowi-Prabowo Retak

Isu tidak sedap sempat membayangi hubungan Jokowi dan Prabowo di tengah proses transisi pemerintahan yang tengah berjalan. Menanggapi gejolak tersebut, Staf Khusus Presiden, Juri Ardiantoro menilai isu keretakan di antara Jokowi dan Prabowo merupakan upaya adu domba yang sengaja dihembuskan pihak tidak bertanggung jawab.

Menurut Juri tujuan adu domba lewat isu keretakan Jokowi dan Prabowo dilakukan untuk menganggu jalannya keberlanjutan pemerintahan.

“Jika ada mengadu domba dengan nyata-nyata mengatakan hubungan Presiden Joko Widodo dan presiden terpilih saat ini retak adalah upaya menganggu agenda keberlanjutan pemerintahan,” kata Juri dalam keterangannya, Senin (26/8/2024).

Juri menyampaikan upaya adu domba dilakukan pihak-pihak dengan cara merangkai berbagai informasi dan peristiwa yang terjadi belakangan ini. Rangkaian informasi dan peristiwa diutak-atik sehingga memberikan kesan perostiwa tersebut saling terkait, kemudian disimpulkan dengan nada telah terjadi keretakan.

Baca Juga: Dokumen Hasto Bisa jadi Bom Waktu, Rocky Gerung Sebut Connie Bakrie Pemegang Kunci Kotak Pandora, Mengapa?

Bantah isu tersebut. Juri justru menegaskan bahwa Jokowi memberikan tempat dan kesempatan yang luas bagi presiden terpilih untuk memulai menyusun agenda-agenda strategis untuk menjalankan visi dan misinya demi keberlanjutan pemerintahan.

“Di mana letak keretakannya? Itulah yang menjadi menjadi pertanyaan Pak Prabowo. Presiden terpilih tegas menampik berbagai spekulasi, rumor bahkan upaya-upaya politik yang bertujuan mengadu domba dengan Presiden Joko Widodo,’ kata Juri.

Juri menegaskan upaya adu domba sudah usang dan masyarakat tidak suka. Ia lantas meminta agar upaya adu domba tersebut dihentikan.

Presiden terpilih Prabowo Subianto saat berkunjung ke kediaman Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Banjarsari, Solo, Jawa Tengah, Minggu (13/10/2024) siang. (tangkapan layar/Instagram)
Presiden terpilih Prabowo Subianto saat berkunjung ke kediaman Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Banjarsari, Solo, Jawa Tengah, Minggu (13/10/2024) siang. (tangkapan layar/Instagram)
  • Transisi Mulus, Tak Makan Waktu Lama

12 hari menjelang purnatugas sebagai kepala negara, Jokowi mengungkapkan perasaan senang lantaran proses transisi yang ia siapkan untuk pemerintahan berikutnya berjalan mulus, tidak membutuhkan waktu lama," kata dalam sambutannya di BNI Investor Daily Summit di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Selasa (8/10/2024).

"Karena itu saya sangat senang sekali proses transisi kepemerintahan ini kita harapkan tinggal 12 hari berjalan baik dan berjalan mulus. Karena transisi ke pemerintahan berjalan baik dan mulus itu penting untuk menjaga optimisme kita semua, untuk menjaga stabilitas, baik itu politik maupun ekonomi," tutur Jokowi.

Jokowi membandingkan kala ia menjabat presiden pada periode pertama. Banyak waktu yang dibutuhkan untuk melakukam konsolidasi pada tahun pertama ia menjabat presiden. Jokowi merasa kehilangan waktu selama 1 tahun sampai 1,5 tahun untuk melakukan konsolidasi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI