Suara.com - Ketua Umum Jokowi Mania atau Joman Immanuel Ebenezer Gerungan atau Noel mengatakan penilaian Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP) terhadap Presiden ke-7 RI Joko Widodo patut dicurigai sebagai proksi atau perang tidak langsung.
Menurutnya, penilaian tersebut bukan hanya serangan terhadap Jokowi, melainkan juga kepada Indonesia.
"Kredibilitas dan netralitas tim penilai OCCRP sangat meragukan, terbukti dari hasil penilaian mereka yang ngawur. Apa yang dikorupsi Jokowi?" kata Noel dalam keterangannnya, Rabu (1/1/2025).
Noel berpandangan OCCRP yang berkantor pusat di Amsterdam, Belanda memang pantas dicurigai sebagai perpanjangan tangan (proksi) pihak tertentu untuk menyudutkan Jokowi.
Pihak tersebut, menurut Noel, bisa dari kelompok tertentu di dalam negeri bahkan bisa juga organisasi di berbagai negara.
"Ketika ada pihak yang berusaha menyerang Indonesia dengan memojokkan mantan pemimpin nasional, kita harus bersatu melawan. Ini soal martabat kita sebagai bangsa. Jadi masalah ini tak bisa dianggap remeh," ujarnya.
Seperti diketahui, Jokowi bersama enam mantan kepala negara lain hanya masuk finalis, sedangkan yang dinobatkan sebagai orang terkorup 2024 versi OCCRP adalah nama mantan penguasa Rezim Suriah Bashar Al-Assad
"Mereka menyebut Presiden Suriah Bashar Al Assad yang sudah kabur ke Rusia menjadi pemenang, mungkin ada kaitan dengan gejolak di Suriah sekarang," kata Noel.
Noel mengatakan belakangan ini penegakan hukum di Indonesia sengaja dipersepsikan pihak tertentu sebagai serangan secara politik. Menurutnya pantas dicermati karena bisa merambat ke soal lain.
"Maka kalau OCCRP memang netral dan imparsial (tidak memihak), jelaskan kriteria dan fakta mana yang dimasukkan dalam kriteria tersebut. Jangan menarik asumsi tanpa data dan fakta yang jelas. Jangan pula hanya berdasarkan persepsi yang tidak faktual," katanya.
"Kita pantas mencurigai hasil penilaian OCCRP, karena ada yang mengatakan, OCCRP menarik kesimpulan berdasarkan nomisasi/voting dari pembaca hingga jurnalis dunia. Penentuan finalis tergantung masukan publik, pembaca, jurnalis, dan pihak lain relasi OCCRP," sambungnya.
Noel mengatakan jumlah pembaca dan pilihan atau nominasi oleh pembaca bisa diarahkan.
"Link untuk voting pembaca, bisa disebar melalui grup-grup WhatsApp atau media sosial. Jadi hasilnya bisa diarahkan. Maka kita pantas curiga,” ujar Noel.
Respons Jokowi
Sebelumnya, Jokowi menanggapi namanya yang masuk dalam daftar finalis tokoh paling korup di dunia versi OCCRP. Jokowi menyebut bahwa sekarang banyak fitnah dan framing jahat serta tuduhan-tuduhan yang tanpa bukti.