Natha juga mengkritik praktik-praktik promotor yang sering kali tidak memberikan klarifikasi resmi atas masalah yang muncul.
Beberapa promotor bahkan disebut membayar buzzer untuk menyatakan konser berlangsung lancar, meski kenyataannya jauh dari memuaskan.
Natha dan komunitas fans lainnya meminta pemerintah, khususnya Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), serta DPR untuk segera merancang regulasi yang melindungi konsumen konser.
“Konser adalah sektor ekonomi kreatif yang strategis, dengan dampak besar pada pariwisata dan perekonomian. Namun, ketiadaan regulasi membuat konsumen tidak mendapatkan perlindungan yang layak,” ujarnya.
Ia juga menyerukan agar promotor konser menerapkan standar transparansi dan akuntabilitas, termasuk memastikan mekanisme refund, kontrol harga tiket, serta sistem ticketing yang profesional.
“Kami berharap negara hadir. Regulasi sangat dibutuhkan agar kami bisa menjadi konsumen yang kritis dan tidak terus dirugikan. Promotor yang lalai harus ditindak tegas,” tutupnya.
Reporter : Kayla Nathaniel Bilbina