Perang Sudan Memanas: Tentara Rebut Kembali Wilayah, RSF Balas Dendam

Aprilo Ade Wismoyo Suara.Com
Selasa, 04 Februari 2025 | 11:56 WIB
Perang Sudan Memanas: Tentara Rebut Kembali Wilayah, RSF Balas Dendam
Rakyat Sudan menggelar protes di jalan menuntut Dewan Peralihan Militer (MTC) menyerahkan kekuasaan kepada pemerintah sipil. [Dok.Antara]

"Insiden-insiden ini menyebabkan sekitar 605.257 orang (121.179 rumah tangga) mengungsi," kata laporan IOM.

Serangan hari Senin di Kordofan Selatan dan Darfur juga terjadi di tengah pertempuran yang semakin intensif antara tentara dan RSF di Khartoum, tempat tentara telah maju melawan paramiliter.

Minggu lalu, tentara menghentikan pengepungan markas besarnya di ibu kota dan Korps Sinyal di Khartoum Utara, yang keduanya telah dikepung oleh RSF sejak perang dimulai.

Pada hari Sabtu, sedikitnya 60 orang tewas dan lebih dari 150 orang terluka ketika RSF menembaki pasar yang ramai di Omdurman yang dikuasai tentara, bagian dari Khartoum Raya.

Di seberang Sungai Nil di ibu kota itu sendiri, serangan udara di wilayah yang dikuasai RSF menewaskan dua warga sipil dan melukai puluhan lainnya, kata tim penyelamat.

Kedua pihak yang bertikai telah berulang kali dituduh menargetkan warga sipil dan menembaki daerah permukiman tanpa pandang bulu.

Perang tersebut telah menewaskan puluhan ribu orang, mengungsikan lebih dari 12 juta orang, dan menghancurkan infrastruktur Sudan yang rapuh, yang memaksa sebagian besar fasilitas kesehatan berhenti beroperasi.

Saat tentara Sudan bergerak maju di ibu kota, juru bicara sekretaris jenderal PBB Stephane Dujarric menyatakan kekhawatirannya pada hari Senin atas laporan eksekusi singkat warga sipil di Khartoum Utara, yang diduga dilakukan oleh para pejuang dan milisi yang bersekutu dengan tentara.

"Banyak korban dari insiden ini diduga berasal dari Darfur atau wilayah Kordofan di Sudan," katanya, sambil menyerukan kepada semua pihak untuk menghentikan pertempuran dan berupaya mencapai perdamaian abadi.

Baca Juga: Rusia Tuduh Pasukan Ukraina Bunuh 22 Warga Sipil di Desa yang Diduduki

Wanita, anak-anak, dan pria Sudan "membayar harga atas pertempuran yang terus berlanjut oleh pihak yang bertikai," tambah Dujarric.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI