Berdasarkan pasal itu, permohonan sengketa hasil Pilkada Papua Pegunungan dapat diajukan jika selisih suara antara pemohon dan pasangan calon peraih suara terbanyak tidak melebihi dua persen dari total suara sah, yakni 25.704 suara.
Akan tetapi, selisih suara antara Befa-Natan dan pasangan calon peraih suara tertinggi, John Tabo dan Ones Pahabol, mencapai 156.645 suara atau setara dengan 12,19 persen sehingga melebihi ambang batas yang ditentukan.
“Oleh karena itu, menurut Mahkamah, Pemohon tidak memiliki kedudukan hukum untuk mengajukan permohonan,” kata Ridwan. [Antara].