Skandal makin mencuat ketika otoritas Australia menelusuri video syur yang dijual Fajar ke situs porno, dengan titik unggah terdeteksi di Kupang.
Penyelidikan mengarah padanya, memperkuat bukti kejahatan seksualnya. Namun, terkait narkoba, Ditreskrimum Polda NTT menyatakan pemeriksaan tidak menemukan bukti kuat penggunaan sabu-sabu oleh Fajar, meski tuduhan awal menyebutkannya.
Kini, karier AKBP Fajar yang sebelumnya menonjol sebagai perwira polisi hancur. Kasus ini mencoreng institusi Polri dan memicu perhatian publik atas perilaku predator seks anak serta penyalahgunaan wewenang.
Penyelidikan masih berlangsung untuk mengungkap fakta lebih lanjut, sementara Fajar menanti proses hukum atas perbuatannya yang telah merenggut kepercayaan masyarakat