"Kami menekankan perlunya mengakhiri semua sanksi sepihak yang ilegal," kata Ma kepada wartawan usai pertemuan.
Duta Besar Iran untuk Tiongkok kemudian menyebut pertemuan ini sebagai "keberhasilan total" di platform X, menyoroti kesepakatan trilateral antara Tiongkok, Iran, dan Rusia untuk menghadapi sanksi AS.
Langkah AS dan Reaksi Iran
Di sisi lain, AS baru-baru ini meningkatkan tekanannya dengan menjatuhkan sanksi terhadap Menteri Perminyakan Iran Mohsen Paknejad serta perusahaan yang diduga terlibat dalam pengangkutan minyak Iran ke Tiongkok.
Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi menegaskan bahwa pencabutan sanksi oleh AS adalah syarat mutlak untuk kemajuan perundingan.
Sementara itu, Ayatollah Khamenei kembali menegaskan bahwa Iran tidak memiliki senjata nuklir dan tidak berniat mengembangkannya.
Prospek ke Depan
Pembicaraan di Beijing ini menandai langkah penting dalam upaya menghidupkan kembali diplomasi nuklir dengan Iran, dengan Tiongkok memposisikan diri sebagai mediator kunci.
Namun, keberhasilan negosiasi tetap bergantung pada kemauan AS untuk melonggarkan sanksi dan kesiapan semua pihak untuk menahan diri dari eskalasi lebih lanjut.
Seperti yang ditegaskan oleh Kementerian Luar Negeri Tiongkok bahwa semua pihak harus menahan diri dari tindakan yang dapat memperburuk situasi.
Baca Juga: Hamas Siap Bebaskan Sandera Israel-Amerika dalam Perundingan Gencatan Senjata Gaza