Dedy mengatakan, bahwa ada pihak yang berupaya meminta supaya Sekretaris Jenderal partai Hasto Kristiyanto segera dipecat dan memulihkan keanggotaan Presiden ke 7 Joko Widodo alias Jokowi.
Deddy mengungkapkan, permintaan khusus itu datang pada tanggal 14 Desember 2024 lalu melalui seseorang.
Jika permintaan itu tidak dipenuhi oleh PDIP, kata Deddy, bakal ada 9 orang kader PDIP yang bakal diciduk oleh Kepolisian dan KPK.
"Perlu diketahui bahwa sekitar tanggal 14 Desember, itu ada utusan yang menemui kami, memberitahu bahwa sekjen harus mundur, lalu jangan pecat Jokowi dan menyampaikan ada sekitar 9 orang dari PDIP yang menjadi target dari pihak kepolisian dan KPK," ujar Dedy.
Di sisi lain, pengamat politik Yusak Farhan memperkirakan perang terbuka antara Joko Widodo dengan PDIP akan terus memasuki lembaran-lembaran baru.
Perseteruan Jokowi dan PDIP yang berkelanjutan tersebut berpotensi mengganggu stabilitas pemerintahan di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.
"Kalau jokowi berkelahi terus dengan PDIP, prabowo yang repot. Stabilitas pemerintahan bisa terganggu," ujar Yusak kepada Suara.com, Senin (17/3/2025).
Kekinian menurut Yusak, Jokowi sedang bermain drama agar mendapat simpati dan dukungan publik. Imbas dari perseteruan tersebut, keduanya kemungkinan saling bongkar kasus.
"Tidak menutup kemungkinan kedua kubu akan saling bongkar kasus-kasus baru. Ini yang akan merepotkan Prabowo di tengah upaya menjaga keseimbangan antarkeduanya," kata Yusak.
Baca Juga: Perseteruan Jokowi-PDIP Bisa Berlanjut ke Saling Bongkar Kasus, Pengamat: Prabowo yang Repot