Israel di Ujung Krisis: Netanyahu Pecat Kepala Keamanan, Gelombang Protes Mengancam!

Aprilo Ade Wismoyo Suara.Com
Selasa, 18 Maret 2025 | 08:37 WIB
Israel di Ujung Krisis: Netanyahu Pecat Kepala Keamanan, Gelombang Protes Mengancam!
Ilustrasi bendera Israel (Unsplash/taylor brandon)

Sejak perang Gaza dimulai, Netanyahu telah memecat menteri pertahanannya, Yoav Gallant, sementara beberapa pejabat senior militer telah mengundurkan diri termasuk kepala angkatan darat Herzi Halevi.

Benny Gantz, seorang tokoh oposisi yang pernah menjabat sebagai menteri pertahanan di bawah Netanyahu, mengatakan pada X bahwa "pemecatan kepala Shin Bet merupakan pukulan langsung terhadap keamanan nasional dan pembubaran persatuan dalam masyarakat Israel, yang didorong oleh pertimbangan politik dan pribadi."

Mantan presiden Mahkamah Agung Dorit Beinisch mengatakan kepada radio publik Kan bahwa Netanyahu memimpin "proses yang berbahaya bagi masyarakat".

"Kita perlu bangun, dan bangun tepat waktu," katanya.

Perdana menteri Israel Benjamin Netanyahu. [ANTARA/Anadolu/Abdülhamid Hoba]
Perdana menteri Israel Benjamin Netanyahu. [ANTARA/Anadolu/Abdülhamid Hoba]

Perebutan kekuasaan

Bagi sekutu Netanyahu, tindakan terhadap Bar termasuk dalam hak normal kepala pemerintahan.

"Di negara normal mana alasan khusus diperlukan untuk memecat kepala organisasi intelijen yang secara pribadi bertanggung jawab atas kegagalan intelijen besar-besaran yang menyebabkan bencana terbesar dalam sejarah Israel?" tulis Menteri Keuangan sayap kanan Bezalel Smotrich di Telegram.

Nahum Barnea, kolumnis harian Yedioth Ahronoth, memperingatkan bahaya yang muncul akibat bentrokan antara Netanyahu dan Bar.

"Seorang perdana menteri yang kehilangan kendali akan memerintah sesuai keinginannya, dan pemerintahannya yang gagal akan mengikuti jejaknya," tulisnya.

Baca Juga: Selamat dari Maut: Kisah Keluarga Gaza yang Anaknya Baru Lahir Seminggu, Ayahnya Dijadikan Tameng Manusia

"Peristiwa ini secara bertahap membawa kita semakin dekat ke bentuk perang saudara... di mana tidak ada rasa saling percaya dan penolakan untuk patuh dalam organisasi keamanan".

Bagi Amir Tibon, yang menulis untuk harian sayap kiri Haaretz, "Demokrasi Israel sekarang dalam bahaya besar".

"Terserah kepada orang Israel untuk memutuskan apakah mereka akan menerima perebutan kekuasaan yang bermusuhan oleh Netanyahu –- dan seberapa jauh mereka akan berusaha menghentikannya".

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI