Teror Kepala Babi untuk Jurnalis Tempo: Simbol Kebencian yang Ancam Kebebasan Pers

Jum'at, 21 Maret 2025 | 08:02 WIB
Teror Kepala Babi untuk Jurnalis Tempo: Simbol Kebencian yang Ancam Kebebasan Pers
Teror kepala babi ditujukan kepada jurnalis Tempo, Kamis (20/3/2025) sore. [Dok.]

Ancaman nyata bagi kemerdekaan pers dan hak publik untuk mendapatkan informasi. Tempo sendiri menegaskan kecaman keras atas teror ini.

"Kami sedang menyiapkan langkah-langkah selanjutnya sebagai respons atas kejadian ini," tegas Setri.

Peristiwa ini menambah panjang daftar teror terhadap jurnalis di Indonesia, yang justru terjadi di tengah gencarnya kampanye demokrasi dan kebebasan berekspresi.

Teror Lain

Sebelumnya, rekan Cica, sesama host siniar Bocor Alus, Hussein Abri Dongoran juga mengalami teror.

Mobil milik Hussein dirusak dua orang tidak dikenal yang menggunakan sepeda motor saat berada di Jalan KH Usman, Beji, Depok, Jawa Barat (Jabar) pada Selasa (3/9/2024).

Peristiwa ini bermula ketika Usman memperpanjang Surat Izin Mengemudi (SIM). Setelahnya, ia kaget melihat kondisi mobilnya dengan kaca yang sudah pecah.

Berdasar hasil rekaman kamera dashboard atau dashcam yang berada di mobil Hussein, peristiwa itu terjadi sekira jam 12.05 WIB.

"Dua pelaku yang berboncengan melintas setelah terdengar bunyi benturan pada kaca mobil," kata Hussein dalam keterangan tertulis yang diterima Suara.com pada Selasa (3/9/2024).

Baca Juga: Ngeri! Teror Kepala Babi di Kantor Tempo, Jurnalis 'Bocor Alus Politik' Jadi Target!

Dari lokasi kejadian, Hussein menemukan barang bukti berupa pecahan keramik busi yang diduga digunakan pelaku untuk memecahkan kaca kanan bagian belakang mobil Hussein.

Meski begitu, aksi teror tersebut bukan kali pertama dialaminya. Hussein pernah mengalami hal serupa di jalan putar-balik Jalan Pattimura, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Ketika berada di area belakang Markas Besar Kepolisian RI dan depan kantor Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada 5 Agustus 2024 silam, mobil milik Husein juga jadi sasaran teror.

Ketika itu, Hussein hendak pulang ke arah rumahnya dari Mal Senayan City sekira jam 21.50 WIB.

Saat akan memutar mobil ke arah jalan layang, Jalan Antasari, Hussein mendengar bunyi keras di belakang mobilnya.

Ia menduga seorang menabrak bagian belakang mobilnya. Dari spion tengah ia tak melihat ada mobil lain di belakangnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI