Sepanjang tahun 2024, BNI mencatatkan kinerja keuangan yang solid dengan laba bersih mencapai Rp21,5 triliun, meningkat 2,87 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp20,9 triliun.
Pertumbuhan laba tersebut didorong oleh transformasi digital yang meningkatkan nilai tabungan hingga 11 persen secara tahunan, dari Rp232 triliun pada 2023 menjadi Rp258 triliun pada 2024.
Salah satu fokus utama dalam RUPST BNI 2025 adalah peningkatan rasio dividen. Sebelumnya, BNI menetapkan rasio dividen sebesar 50 persen selama dua tahun berturut-turut. Dengan kenaikan laba bersih, perusahaan berencana menaikkan rasio dividen menjadi 55 hingga 60 persen.
Jika rencana ini disetujui, dividen per lembar saham diperkirakan mencapai Rp345,28, dengan total dividen yang dibagikan mencapai Rp 12,87 triliun.
BNI juga memastikan bahwa kebijakan dividen tetap memperhitungkan aspek permodalan jangka panjang, dengan rasio kecukupan modal (CAR) yang mencapai 21,4 persen pada akhir 2024.
Selain itu, dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), BNI mengumumkan rencana buyback saham senilai maksimal Rp1,5 triliun atau sekitar 10 persen dari total modal disetor.
Langkah ini bertujuan untuk menstabilkan harga saham serta mencerminkan optimisme perusahaan terhadap fundamental bisnisnya.
Berikut daftar susunan kepengurusan baru BNI yang diputuskan melalui RUPST pada Rabu (26/3/2025).
Jajaran Direksi
- Direktur Utama: Putrama Wahju Setyawan
- Wakil Direktur Utama: Alexandra Askandar
- Direktur Corporate Banking: Agung Prabowo
- Direktur Treasury & International Banking: Abu Santosa Sudrajat
- Direktur Kelembagaan: Eko Setyo Nugroho
- Direktur Commercial Banking: Muhammad Iqbal