Andri menyebut layanan Bank DKI telah terhubung dengan beberapa pihak dalam satu jaringan seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK) hingga Bank Indonesia. Karena itu, pemulihan sistem akan memakan waktu tidak sedikit.
"Kan yang namanya sistem layanan itu bukan hanya melibatkan Bank DKI saja. Tapi di situ ada Bank Indonesia, kemudian ada BI Fast, dan juga ada OJK (Otoritas Jasa Keuangan)," ucap dia.
Lebih lanjut, Andri mengatakan pihak-pihak terkait tentu saat ini terus melakukan investigasi mencari akar permasalahan. Upaya itu diharapkan dapat mengantisipasi kendala-kendala yang tak diinginkan terulang kembali ke depannya.
"Maka sementara demi keamanan, men-de-freeze untuk sistem layanan transfer atau dari mobile banking. Untuk mengantisipasi kendala-kendala yang tidak diinginkan," pungkasnya.