Suara.com - Belakangan, publik dihebohkan dengan kasus pelecehan yang dilakukan oleh beberapa oknum dokter hingga menghilangkan kepercayaan terhadap dunia kesehatan di Indonesia.
Terbaru, seorang wanita bernama Qorry Aulia Rachmah juga ikut 'speak up' soal kejadian tak menyenangkan yang dialaminya melalui akun Instagram @qorryauliarachmah.
Qorry mengungkap jika ia memberanikan diri untuk mengungkap pengalaman yang dialaminya pada September 2022 silam itu setelah melihat beberapa oknum dokter yang semakin meresahkan dan mau semakin banyak lagi korban seperti dirinya.
Pada saat itu, Qorry mengaku jika ia sempat sakit sinusitis dan vertigo yang membuatkan segera memeriksakan diri ke Instansi Gawat Darurat (IGD) sebuah rumah sakit swasta di kota Malang.
Sesampainya di sana, Qorry mengatakan jika dirinya mendapatkan pemeriksaan termasuk rontgen, yang menurut dokter tersebut akan dikirimkan melalui pesan WhastApp untuk hasilnya.
"Aku lupa malam hari atau keesokan nya hasil rontgen tersebut keluar dan yang menghubungi ternyata dokternya sendiri. Aku gak mikir aneh2 cuma yaudah hasil rontgen doang gitu kan," kata dia seperti Suara.com kutip pada Kamis (17/4/2025).
Tak disangka, setelahnya sang dokter terus-terusan mengiriminya pesan meski tak dia respon yang isinya sudah ke ranah pribadi. Bahkan saat dirinya dirawat di ruangan VIP dan tak ada yang menjaga, dokter tersebut datang ke ruangan Qorry dengan alasan menjenguk.
"Setelah temenku pergi tiba2 si dokter igd ini datang bilangnya "jenguk" tapi dia bawa stetoskop, mohon maaf aku lupa dia msh di jam kerja atau udah selesai dinas aku bener-bener lupa," tambahnya.
Dokter itu pun menanyakan kondisi Qorry dan memutuskan untuk memeriksanya melalui stetoskop. Setelah mengecek mata dan mulut, kata dia dokter tersebut memintanya untuk membuka baju dengan sedikit paksaan.
Baca Juga: Dua Korban Sudah Melapor, Kemen PPPA Ajak Perempuan Lain Ungkap Pelecehan Dokter di Garut
Ia pun mulai memeriksa bagian tubuh Qorry dengan stetoskop, dalam jangka waktu cukup lama, bahkan mengeluarkan ponselnya yang mengarahkannya ke tubuh sang pasien dengan alasan membalas pesan teman.