Joe Biden Kembali Bicara: Sindiran Tajam dan Peringatan untuk Pemerintahan Trump

Denada S Putri Suara.Com
Kamis, 17 April 2025 | 19:32 WIB
Joe Biden Kembali Bicara: Sindiran Tajam dan Peringatan untuk Pemerintahan Trump
Kolase foto Joe Biden dan Donald Trump. [Ist]

Suara.com - Mantan Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden akhirnya memberikan pidato pertama kalinya sejak meninggalkan Gedung Putih pada Selasa (15/04/2025) kemarin.

Dalam pidatonya itu, Joe Biden menyinggung banyak permasalahan yang terjadi di negaranya, termasuk sindiran kepada rivalnya, Presiden AS, Donald Trump.

Joe Biden murka dan menyinggung dirinya mengecam keras perombakan di pemerintahan Trump karena membahayakan dan merusak negara.

"Lihat apa yang terjadi sekarang. Kurang dari 100 hari, pemerintahan baru ini telah membuat begitu banyak kerusakan dan kehancuran. Sungguh menakjubkan hal itu bisa terjadi secepat itu," kata Joe Biden, dikutip dari Global Times, Kamis (17/04/2025).

Politisi Demokrat itu turut menyinggung soal pemangkasan Jaminan Sosial AS yang membuat lebih dari 7.000 karyawan kehilangan pekerjaan.

Biden juga turut meledek klaim pemerintahan Trump yang menyebut sejumlah besar umur orang tua yang tidak masuk akal menerima manfaat Jaminan Sosial AS.

"Ngomong-ngomong, orang-orang berusia 300 tahun yang mendapatkan Jaminan Sosial itu, saya ingin bertemu dengan mereka," ledek Biden.

"Sungguh luar biasa, kawan. Saya ingin umur panjang," tambahnya.

Adapun, pada bulan Februari lalu, Trump mengatakan di media sosial dan di jumpa pers-nya, ada orang-orang yang berusia 100, 200, dan bahkan 300 tahun mendapatkan manfaat Jamsos AS secara tak pantas.

Baca Juga: Donald Trump Beri Sinyal Selamatkan Sektor Otomotif di Tengah Perang Dagang, Pajak Diturunkan?

Pidato Biden disampaikan saat banyak kader Demokrat yang menggelar aksi nasional menentang potensi pemotongan program, dengan protes yang bakal dilakukan di seluruh negeri.

Pihak Demokrat Menentang Kebijakan Tarif

The New York Times melaporkan, beberapa anggota parlemen Demokrat telah menyatakan ketidakpuasan dengan kebijakan perdagangan saat ini.

Seperti Senator Cory Booker, Demokrat dari New Jersey yang mengecam Tindakan Trump soal tarif.

"Saya hanya ingin, atas nama saya sendiri, menyampaikan kecaman keras dan tegas terhadap tarif Trump," ujarnya.

Ia menyalahkan Trump atas hambatan perdagangan yang mengguncang ekonomi dan menghancurkan tabungan warga Amerika.

"Semuanya salah. Itu harus dikutuk," tambahnya.

Kolase foto Joe Biden dan Donald Trump. [Ist]
Kolase foto Joe Biden dan Donald Trump. [Ist]

Mengenal Peran Strategis Anggota Parlemen Demokrat dalam Politik AS

Partai Demokrat adalah salah satu dari dua partai politik utama di Amerika Serikat.

Anggota parlemen Demokrat memegang peranan krusial dalam sistem pemerintahan AS, baik di tingkat federal (Kongres) maupun negara bagian. Artikel ini akan menjelaskan peran, ideologi umum, dan dinamika anggota parlemen Demokrat di Amerika Serikat.

Struktur Parlemen AS dan Keterwakilan Demokrat

Parlemen federal Amerika Serikat, yang disebut Kongres, terdiri dari dua kamar:

  • Senat: Setiap negara bagian memiliki dua senator, tanpa memandang ukuran populasi. Saat ini, Partai Demokrat memiliki sejumlah kursi di Senat, dan seringkali posisi mayoritas atau minoritas menentukan kemampuan mereka untuk mengesahkan undang-undang dan mengonfirmasi nominasi presiden.
  • Dewan Perwakilan Rakyat (House of Representatives): Jumlah perwakilan setiap negara bagian didasarkan pada populasinya. Partai Demokrat juga memiliki sejumlah kursi di DPR, dan sama seperti di Senat, status mayoritas atau minoritas sangat mempengaruhi agenda legislatif.

Selain di tingkat federal, Partai Demokrat juga memiliki anggota parlemen di tingkat negara bagian, yang dikenal dengan berbagai sebutan seperti anggota majelis rendah (state assembly member), anggota senat negara bagian (state senator), atau legislator negara bagian.

Mereka bertanggung jawab untuk membuat undang-undang di tingkat negara bagian.

Ideologi dan Platform Umum

Meskipun terdapat keragaman pandangan di antara anggota parlemen Demokrat, mereka umumnya berbagi serangkaian prinsip dan nilai inti yang membentuk platform partai:

  • Peran Pemerintah yang Aktif: Demokrat cenderung percaya pada peran pemerintah yang lebih besar dalam mengatasi masalah sosial dan ekonomi. Mereka mendukung program-program pemerintah untuk menyediakan jaring pengaman sosial, seperti Jaminan Sosial (Social Security) dan Medicare.
  • Keadilan Sosial dan Ekonomi: Demokrat umumnya memperjuangkan kebijakan yang bertujuan untuk mengurangi kesenjangan pendapatan, meningkatkan peluang ekonomi bagi semua warga negara, dan melindungi hak-hak kelompok minoritas.
  • Perlindungan Lingkungan: Demokrat sangat peduli dengan isu perubahan iklim dan mendukung kebijakan yang bertujuan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, berinvestasi dalam energi terbarukan, dan melindungi lingkungan alam.
  • Hak-Hak Sipil dan Kebebasan Individu: Demokrat secara tradisional mendukung hak-hak sipil, termasuk hak untuk memilih, hak atas privasi, dan kesetaraan bagi semua individu tanpa memandang ras, agama, jenis kelamin, orientasi seksual, atau identitas gender.
  • Regulasi Ekonomi: Demokrat seringkali mendukung regulasi yang lebih ketat terhadap industri dan sektor keuangan untuk melindungi konsumen, pekerja, dan lingkungan.
  • Investasi dalam Pendidikan dan Kesehatan: Demokrat umumnya mendukung peningkatan investasi publik dalam pendidikan dari usia dini hingga perguruan tinggi, serta upaya untuk memperluas akses ke layanan kesehatan yang terjangkau.
  • Hubungan Internasional dan Diplomasi: Demokrat cenderung mendukung pendekatan multilateral dalam hubungan internasional dan menekankan diplomasi serta kerjasama dengan sekutu.

Peran dan Fungsi Anggota Parlemen Demokrat

Sebagai anggota parlemen, baik di tingkat federal maupun negara bagian, anggota Demokrat memiliki beberapa fungsi utama:

  • Legislasi: Mereka terlibat dalam proses pembuatan undang-undang, mulai dari pengajuan rancangan undang-undang (RUU), pembahasan di komite, hingga pemungutan suara di pleno.
  • Representasi: Mereka mewakili konstituen mereka, mendengarkan aspirasi dan kebutuhan mereka, dan berusaha untuk memasukkan kepentingan konstituen dalam proses pembuatan kebijakan.
  • Pengawasan (Oversight): Mereka memiliki tanggung jawab untuk mengawasi kinerja cabang eksekutif pemerintahan, termasuk badan-badan federal dan negara bagian. Ini dilakukan melalui dengar pendapat, penyelidikan, dan mekanisme akuntabilitas lainnya.
  • Anggaran: Mereka terlibat dalam proses penyusunan dan pengesahan anggaran pemerintah, menentukan bagaimana dana publik dialokasikan untuk berbagai program dan layanan.
  • Konfirmasi (Khusus Senat AS): Senator Demokrat memiliki peran penting dalam mengonfirmasi nominasi presiden untuk jabatan-jabatan penting di cabang eksekutif dan yudikatif, termasuk hakim federal dan anggota kabinet.
  • Komunikasi dengan Publik: Mereka berkomunikasi dengan publik melalui berbagai cara, termasuk pidato, media sosial, pertemuan dengan konstituen, dan acara publik lainnya, untuk menjelaskan posisi mereka dan kebijakan partai.

Dinamika dan Tantangan

Anggota parlemen Demokrat saat ini menghadapi berbagai dinamika dan tantangan:

  • Polarisasi Politik: Lanskap politik AS sangat terpolarisasi, yang seringkali menyulitkan anggota Demokrat untuk mencapai kesepakatan bipartisan dengan anggota Partai Republik.
  • Perpecahan Internal: Meskipun memiliki platform umum, terdapat perbedaan ideologis di dalam Partai Demokrat antara sayap progresif, moderat, dan konservatif, yang dapat menciptakan tantangan dalam membangun konsensus internal.
  • Hubungan dengan Presiden: Hubungan antara anggota parlemen Demokrat dan presiden dari partai yang sama dapat bervariasi tergantung pada isu dan kepribadian masing-masing. Meskipun ada kecenderungan untuk mendukung agenda presiden dari partai sendiri, terkadang perbedaan pendapat muncul.
  • Opini Publik dan Pemilu: Anggota parlemen Demokrat sangat dipengaruhi oleh opini publik dan harus mempertimbangkan implikasi kebijakan mereka terhadap peluang pemilu di masa depan.
  • Media dan Disinformasi: Mereka harus berjuang melawan penyebaran disinformasi dan narasi negatif yang seringkali ditujukan kepada Partai Demokrat dan kebijakan mereka.

Kontributor : Maliana

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI