Ollanta Humala Dipenjara 15 Tahun, Terbukti Mencuci Uang dari Odebrecht

Denada S Putri Suara.Com
Kamis, 17 April 2025 | 19:47 WIB
Ollanta Humala Dipenjara 15 Tahun, Terbukti Mencuci Uang dari Odebrecht
Mantan Presiden Peru, Ollanta Humala. [Ist]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Didirikan pada tahun 1944 oleh Norberto Odebrecht, perusahaan ini tumbuh menjadi salah satu raksasa konstruksi terbesar di Amerika Latin, dengan proyek-proyek infrastruktur skala besar yang membentang di berbagai negara dan benua.

Jejak Konstruksi yang Luas

Selama beberapa dekade, Odebrecht terlibat dalam pembangunan berbagai proyek infrastruktur vital, termasuk:

  • Pembangkit Listrik: Mulai dari hidroelektrik, termal, hingga nuklir, Odebrecht telah membangun puluhan pembangkit listrik dengan total kapasitas yang signifikan.
  • Transportasi: Ribuan kilometer jalan raya, jalan tol, rel kereta api, terowongan, jembatan, dan jalan layang telah dibangun oleh Odebrecht, menghubungkan wilayah dan memfasilitasi mobilitas.
  • Transportasi Massal: Odebrecht memiliki pengalaman luas dalam pembangunan sistem metro dan kereta api perkotaan di berbagai kota besar.
  • Pelabuhan dan Bandara: Pembangunan dan modernisasi pelabuhan dan bandara juga menjadi bagian dari portofolio proyek Odebrecht.
  • Sanitasi dan Pengairan: Perusahaan ini juga terlibat dalam proyek-proyek pengolahan air dan limbah, jaringan pipa sanitasi, kanal irigasi, dan bendungan.
  • Proyek Industri: Odebrecht juga membangun berbagai fasilitas industri, termasuk pabrik, kilang minyak dan gas, serta fasilitas pertambangan.
  • Bangunan dan Pengembangan Urban: Selain infrastruktur, Odebrecht juga memiliki divisi yang bergerak di bidang pembangunan gedung komersial, perumahan, dan pengembangan urban.

Ekspansi Global

Odebrecht tidak hanya beroperasi di Brasil, tetapi juga melakukan ekspansi internasional yang signifikan sejak akhir abad ke-20.

Perusahaan ini memiliki proyek dan kantor di berbagai negara di Amerika Latin, Afrika, Amerika Utara, dan bahkan Timur Tengah.

Ekspansi ini menunjukkan kemampuan Odebrecht dalam beradaptasi dengan berbagai lingkungan dan regulasi internasional.

Filosofi Bisnis dan Teknologi

Odebrecht dikenal dengan filosofi bisnisnya yang unik, yang disebut Odebrecht Entrepreneurial Technology (TEO). Filosofi ini menekankan pada desentralisasi, kemitraan, dan pengembangan talenta muda.

Baca Juga: Deretan Artis Jalani Puasa di Penjara, Ada Nikita Mirzani

Perusahaan ini juga dikenal karena kemampuannya dalam inovasi dan penerapan teknologi konstruksi terkini dalam proyek-proyeknya.

Skandal Korupsi dan Dampaknya

Sayangnya, reputasi gemilang Odebrecht tercoreng oleh skandal korupsi besar-besaran yang terungkap dalam Operasi Car Wash (Lava Jato) di Brasil pada tahun 2014.

Investigasi mengungkapkan bahwa Odebrecht secara sistematis menyuap pejabat pemerintah dan politisi di berbagai negara untuk mendapatkan kontrak proyek.

Skandal ini memiliki dampak yang sangat besar

  • Penangkapan dan Penuntutan: Sejumlah eksekutif senior Odebrecht, termasuk CEO Marcelo Odebrecht, ditangkap dan dihukum atas keterlibatan mereka dalam praktik korupsi.
  • Kerugian Finansial: Perusahaan menghadapi denda miliaran dolar dan kehilangan banyak kontrak proyek.
  • Kerusakan Reputasi: Skandal ini merusak citra Odebrecht secara global dan menyebabkan hilangnya kepercayaan dari klien dan pemangku kepentingan.
  • Dampak Politik: Skandal Odebrecht mengguncang politik di berbagai negara, menjatuhkan sejumlah politisi dan mantan presiden.
  • Restrukturisasi Perusahaan: Akibat skandal tersebut, Odebrecht melakukan restrukturisasi besar-besaran, termasuk mengganti nama menjadi Novonor pada tahun 2020, sebagai upaya untuk membangun kembali citra perusahaan.

Masa Depan Odebrecht (Novonor)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI