Jemaah Haji Sudah Masuk Asrama Mulai 1 Mei 2025, 100 Ribu Visa Haji Reguler Telah Diterbitkan

Chandra Iswinarno Suara.Com
Senin, 21 April 2025 | 13:14 WIB
Jemaah Haji Sudah Masuk Asrama Mulai 1 Mei 2025, 100 Ribu Visa Haji Reguler Telah Diterbitkan
Dirjen PHU Kemenag Hilman Latief. [Kemenag]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebanyak 100 ribu visa dari total 203.320 jemaah haji regular yang akan berangkat untuk beribadah telah diterbitkan Pemerintah Arab Saudi.

Kabar tersebut disampaikan Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama (PHU Kemenag) Hilman Latief dalam acara Bimbingan Manasik Haji Nasional 1446 H/2025 M di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Sabtu (19/4/2025).

"Insya Allah, pada 1 Mei jemaah sudah siap masuk ke asrama haji, dan pada 2 Mei akan mulai diberangkatkan ke Tanah Suci," ungkap Hilman di hadapan Menteri Agama RI Nasaruddin Umar dan Wakil Kepala Badan Penyelenggara Haji (BPH) Dahnil Anzar Simanjuntak.

Dalam laporannya kepada Menteri Agama dan BPH, Hilman menyampaikan bahwa seluruh proses persiapan keberangkatan hingga saat ini berjalan lancar.

Beliau juga mengapresiasi kondisi kesehatan jemaah haji Indonesia yang terjaga dengan baik menjelang keberangkatan.

Lebih lanjut, Hilman mengungkapkan bahwa jumlah calon jemaah haji reguler yang telah melunasi biaya haji hingga saat ini sudah mencapai 208.000 orang.

Angka tersebut menunjukkan surplus 5.000 jemaah.

"Alhamdulillah, meskipun sebelumnya kita sempat khawatir terkait pelunasan biaya haji yang belum selesai, saat ini jemaah haji reguler bahkan sudah surplus lebih dari 5.000 orang."

"Jemaah haji khusus juga sudah menyelesaikan pelunasan. Dari jemaah yang melunasi itu, juga sudah dinyatakan istitha'ah oleh Kementerian Kesehatan," katanya.

Baca Juga: 140 Ribu Calon Jemaah Haji Ikuti Bimbingan Manasik, Menag Pastikan Tahun Ini Jadi Haji Akbar

Hilman menekankan bahwa tujuan utama manasik haji nasional untuk membangun kesadaran akan pentingnya pemahaman syariat Islam serta mendorong kemandirian jemaah dalam melaksanakan ibadah haji. Kemandirian ini merupakan bagian dari program ketahanan jemaah haji Indonesia.

Selain itu, Hilman juga melaporkan bahwa proses penerbitan visa bagi jemaah haji terus dipercepat.

Dengan berbagai persiapan yang terus dimatangkan, diharapkan keberangkatan jemaah haji Indonesia ke Tanah Suci dapat berjalan dengan lancar dan khusyuk.

Sebelumnya diberitakan, Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menegaskan pentingnya mengubah pendekatan bimbingan manasik haji agar tidak semata-mata fiqh-oriented, namun juga sarat dengan pemaknaan ruhani dan transformasi diri.

“Tidak semua yang maqbul itu mabrur, tapi semua yang mabrur pasti maqbul,” ujarnya.

Hal tersebut sekaligus menjadi pengingat bahwa ibadah haji yang diterima (maqbul) belum tentu membawa perubahan hidup yang sejati, sedangkan haji yang mabrur—yang menumbuhkan akhlak, ketulusan, dan kepekaan sosial—pasti diterima oleh Allah SWT.

Tahun ini menjadi istimewa karena pelaksanaan ibadah haji bertepatan dengan Haji Akbar—yakni wukuf di Arafah jatuh pada hari Jumat.

Ilustrasi haji, umroh, umrah, Tawaf, kakbah - Apa itu Tawaf Wada. (Unsplash/Haidan)
Ilustrasi Tawaf. (Unsplash/Haidan)

Keutamaannya diyakini setara dengan 70 kali haji biasa, dan pada hari itu doa-doa diijabah, ampunan dilimpahkan, serta rahmat Allah turun tanpa batas.

“Gunakan momen Haji Akbar ini untuk memperbanyak doa, bukan hanya untuk diri sendiri, tapi juga untuk keluarga, bangsa, umat, dan seluruh manusia,” pesan Menag.

Mengutip hadits Qudsi dan Surat Al-Baqarah ayat 30, Nasaruddin Umar membingkai haji sebagai bagian dari misi kekhalifahan manusia dan dialog ilahi.

Bahkan iblis pun berdialog dengan Allah saat menolak bersujud kepada Adam, merasa lebih mulia karena diciptakan dari api. Tapi Allah menunjukkan bahwa keagungan manusia bukan pada asalnya, melainkan pada kemampuannya bertobat dan kembali kepada Tuhan.

"Allah mencintai dialog. Setelah pulang haji, jangan takut berdialog dengan siapapun, karena itu adalah tradisi Tuhan," tegas Nasaruddin.

Ia juga mengangkat kisah Kakbah sebagai rumah pertaubatan pertama di bumi, yang dibangun di Bakkah. Kakbah merupakan replika dari Baitul Ma’mur, tempat para malaikat bertawaf di langit ketujuh.

Ritual tawaf oleh jemaah haji sejatinya adalah gerakan spiritual yang meniru malaikat, menggugurkan dosa, dan menyatukan diri dengan poros ilahi.

“Hajar Aswad dulunya batu putih, berubah karena dosa manusia. Kini hanya tersisa tujuh butir seukuran kemiri karena pernah dicuri, namun maknanya tetap suci,” tambahnya.

Ia juga menyinggung pemikiran Ibnu Arabi dalam Futuhat al-Makkiyah bahwa pahala 100.000 kali lipat tak hanya di pelataran Kakbah, tapi mencakup seluruh wilayah Tanah Haram.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI