Kondisinya Bikin Geleng-geleng Kepala, Pemprov DKI Tutup Akses JPO dan Halte Transjakarta di Cakung

Dwi Bowo Raharjo Suara.Com
Jum'at, 25 April 2025 | 16:13 WIB
Kondisinya Bikin Geleng-geleng Kepala, Pemprov DKI Tutup Akses JPO dan Halte Transjakarta di Cakung
Jembatan Penyebrangan Orang (JPO) di Jalan Raya Bekasi, Cakung, Jakarta Timur terpasang garis keamanan (Safety Line), Jumat (25/4/2025). (ANTARA/Siti Nurhaliza)

Suara.com - Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) dan halte Transjakarta di Jalan Raya Bekasi, Cakung, Jakarta Timur yang sudah tak layak fungsi bakal ditutup sementara.

Langkah ini akan diambil Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta setelah video yang memperlihatkan kondisi JPO Tipar Cakung kondisinya sangat tidak layak dan membahayan warga.

"Sebagai tindak lanjut awal, kami akan melakukan penutupan akses pada JPO yang sudah tidak layak untuk difungsikan," kata Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Heru Suwondo saat dikonfirmasi di Jakarta, Jumat (25/4/2025).

Hal ini merespons banyaknya aduan dan keluhan dari masyarakat terkait tindak vandalisme pada halte Transjakarta dan JPO di Jalan Bekasi Raya.

Halte dan JPO di Jalan Raya Bekasi, Cakung, Jakarta Timur yang rusak dan terbengkalai kekinian terpasang garis pengaman (safety line).

Tangga pintu depan JPO itu terpasang garis kuning-hitam. Sedangkan garis kuning-hitam lainnya terpasang di sepanjang halte Transjakarta Jalan Raya Bekasi.

Pemasangan garis pengaman tersebut untuk membatasi area dan memberikan peringatan bahaya seperti risiko jatuh atau bahaya lainnya saat melewati JPO tersebut.

Pagar pengaman di tangga naik JPO tersebut sebagian besar sudah hilang, beberapa bagian atap pun sudah lepas.

Kondisi JPO ini cukup membahayakan pengguna khususnya lanjut usia saat melewati JPO tersebut.

Baca Juga: Usai Kepanasan, RK Ngide Mau Pasang AC di Halte TransJakarta Biar Gak Emosi

Jembatan juga tampak berkarat dan kotor, beberapa bagian sudah keropos sehingga rawan lepas. Struktur cat di JPO juga tampak mengelupas.

Tak hanya JPO, terlihat sepanjang halte yang berada di sisi dan tengah Jalan Raya Bekasi, Cakung ini sepi tanpa aktivitas. Atap halte juga sudah mulai rusak, beberapa kaca pecah, dan banyak coretan vandalisme di dinding-dinding halte.

Papan nama halte pun nyaris tidak terbaca, akses menuju halte cukup sulit, karena sudah tertutup semak-semak liar dan tumpukan sampah. Atap halte dan besi yang banyak hilang itu diduga dicuri oleh orang tak bertanggung jawab.

Kondisi Jembatan Penyebrangan Orang (JPO) Jalan Raya Bekasi, tepatnya di Tipar Cakung, Jakarta Timur terbengkalai dan rusak, Jumat (25/4/2025). (ANTARA/Siti Nurhaliza)
Kondisi Jembatan Penyebrangan Orang (JPO) Jalan Raya Bekasi, tepatnya di Tipar Cakung, Jakarta Timur terbengkalai dan rusak, Jumat (25/4/2025). (ANTARA/Siti Nurhaliza)

Terkait halte yang rusak, Heru menyebut, pihaknya akan melakukan rapat dengan instansi terkait, seperti PT Jakarta Tollroad Development, PT United Tractor, PT Transportasi Jakarta, BPAD Provinsi DKI Jakarta, dan Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta.

"Dinas Bina Marga Provinsi DKI Jakarta akan melakukan rapat dengan instansi terkait dan pemilik aset pada Senin (28/4) untuk menentukan langkah strategis penyelesaian," jelas Heru.

Dikeluhkan Warga

Sebelumnya banyak warga mengeluhkan dengan kondisi Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di Jalan Raya Bekasi, tepatnya di Tipar Cakung, Jakarta Timur yang memprihatinkan. JPO tersebut sudah lama rusak tak terurus dan membahayakan warga.

"Iya ini udah lama banget setahu saya, soalnya saya dagang tiga bulan di sini sudah rusak begini JPO, enggak ada perbaikan apa-apa," kata Adi (48) yang berdagang di pinggir JPO Tipar Cakung, Jakarta Timur, Jumat (25/4/2025).

Padahal, kata Adi, setiap harinya selalu ada pekerja kantor dan warga yang melewati JPO meskipun terlihat sudah tak layak digunakan.

"Iya biasanya pagi terus sore itu ramai pekerja sekitar sini lewat JPO, ada juga warga beberapa lewat sini. Setahu saya enggak ada yang jatuh, cuman kan ngeri aja gitu," ujar Adi.

Hal serupa dikatakan salah satu warga Cakung, Randy (43). Menurutnya, kondisi JPO seperti ini dapat membahayakan warga sekitar.

"Iya ini bisa bahaya, ngeri kan seperti sudah tak layak ini. Soalnya sudah tak berpagar pengaman, bawaannya jadi agak pusing kalau lewat situ terus liat ke bawah," ujar Randy. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI