Dari situ pula, ia mengenal Prabowo Subianto yang saat itu menjabat sebagai Panglima Satuan Komando Nanggala.
Sejak tahun 1980-an, ia pindah ke Jakarta untuk kehidupan mengubah nasib. Namun, seiring berjalannya waktu, ia dikenal sebagai gangster. Tak butuh waktu lama, ia langsung memiliki banyak pengikut.
Hercules dan kelompoknya sering terlibat konflik dengan beberapa kelompok gangster lainnya.
Tak jarang, ia terlibat dalam pertarungan maut yang nyaris merenggut nyawa, sehingga ia dikenal sebagai orang yang tak takut mati.
Seiring berjalannya waktu, Hercules semakin dikenal luas oleh masyarakat Indonesia yang membuatnya menjadi selebriti dan sering diundang diberbagai program televisi.
Dalam sebuah kesempatan wawancara, ia mengaku jika pernah terlibat konflik yang membuatnya mendapat serangan bacok sebanyak 16 kali.
Tak hanya itu, ia juga pernah ditembak di bagian mata yang pelurunya sampai tembus ke bagian belakang kepala.
Dari kejadian itu, Hercules lebih dikenal sebagai preman yang mengerikan sehingga pengikutnya pun menjadi lebih banyak.
Namun, pada akhirnya ia mulai sadar dan meninggalkan perjalanan panjangnya di dunia hitam.
Baca Juga: Rocky Gerung Puji Purnawirawan TNI Desak Gibran Lengser: 'Batin Mereka Masih Sangat Berani!'
Setelah divonis delapan tahun penjara karena kasus penguasaan lahan, Hercules hadir sebagai pribadi yang berbeda.
Ia mulai menata kehidupannya kembali dan kini mencoba menjadi seorang wirausaha sembari aktif dalam kegiatan sosial. Salah satu usaha yang dilakoninya adalah bisnis sektor perikanan di Muara Baru, Jakarta Utara.