Suara.com - Hasan Nasbi resmi mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Office/PCO).
Langkah ini diambil tak lama setelah pernyataannya yang kontroversial soal teror kepala babi ke kantor berita Tempo menuai kritik luas.
Kabar pengunduran diri Hasan Nasbi pertama kali dikonfirmasi melalui akun Instagram @totalpolitik.com pada Selasa, 29 April 2025.
Kepada wartawan, Hasan membenarkan bahwa surat pengunduran dirinya telah disampaikan sejak pekan lalu.
"Ya benar saya sudah memasukkan surat (pengunduran diri) tanggal 21 April," ujar Hasan, Selasa 29 April 2025.
Dalam unggahan dari akun Instagram totalpolitikcom, Hasan menyampaikan kesimpulan yang diambil untuk mundur sudah sangat matang.
Ia merasa sudah saatnya menepi ke luar lapangan dan duduk di kursi penonton untuk memberikan kesempatan kepada figur yang lebih baik untuk menggantikan posisi bermain di lapangan
"Jadi ini bukan keputusan yang tiba-tiba dan bukan keputusan yang emosional. Ini rasanya adalah jalan terbaik yang dipikirkan dalam suasana yang amat tenang dan demi kebaikan komunikasi pemerintah di masa yang akan datang," kata Hasan.
Hasan kembali mengingatkan ihwal pernyataannya kepada khalayak dalam beberapa tayangan siniar.
Baca Juga: Mundur dari Kepala PCO, Hasan Nasbi Minta Maaf ke Prabowo, Apa Alasannya?
Ia menyampaikan kalau ada sesuatu yang sudah tidak bisa lagi dia atasi atau kalau ada persoalan yang sudah di luar kemampuan, maka tidak perlu ribut-ribut dan tidak perlu heboh-heboh.
"Kita pun harus tahu diri dan kemudian mengambil keputusan untuk menepi," kata Hasan.
Pengunduran diri Hasan Nasbi dari Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan itu langsung mendapat respons warganet di akun media social X.
"Hasan Nasbi nyerah juga akhirnya..," tulis akun X @wild***.
Meski begitu, banyak dari warganet yang kemudian mengaitkan pengunduran diri Hasan Nasbi tersebut dengan pernyataannya soal teror kepala babi terhadap jurnalis dari Kantor Berita Tempo.
"Yang dimasak kepala babi, kenapa yg overcooked Hasan Nasbi," tulis akun X @fra***.
"Hasan Nasbi kena kutukan kepala babi?" tulis akun @TxT****.
Pernyataan Kontroversial
Nama Hasan Nasbi menjadi sorotan publik setelah ia merespons santai insiden pengiriman kepala babi ke Kantor Tempo.
Teror itu ditujukan kepada jurnalis politik dan host siniar Bocor Alus Politik, Francisca Christy Rosana atau Cica.
![Tim Komite Keselamatan Jurnalis (KKJ) bersama Pemimpin Redaksi Tempo, Setri Yasra usai membuat laporan kasus teror paket kepala babi di Bareskrim Polri, Jl. Trunojoyo, Jakarta Selatan, Jumat (21/3/2025). [Dok. KKJ]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/03/21/42467-kkj-dan-pemred-tempo-buat-laporan-di-bareskrim.jpg)
Alih-alih mengecam aksi teror tersebut, Hasan justru menanggapinya dengan ucapan yang dianggap tidak pantas.
"Sudah dimasak saja," kata Hasan saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat, 21 Maret 2025.
Pernyataan itu segera memantik kritik, termasuk dari Presiden Prabowo Subianto.
Dalam sebuah wawancara bersama tujuh jurnalis senior di Hambalang, Bogor, Prabowo menyesalkan tanggapan Hasan dan menyebutnya sebagai sebuah keteledoran.
"Tapi benar itu ucapan yang menurut saya teledor, itu, ya keliru itu. Saya kira beliau menyesal," ujar Prabowo.

Prabowo mengakui bahwa banyak anggota tim pemerintah saat ini merupakan orang baru yang masih belajar dalam menghadapi situasi komunikasi publik.
"Masalah apa itu, salah ucap. Tim saya kan orang-orang baru dalam pemerintahan... Jadi mungkin kurang waspada, kurang hati-hati dalam mengucap," tambahnya.
Mencoba Klarifikasi
Setelah pernyataannya viral dan menuai kecaman, Hasan Nasbi mencoba memberikan klarifikasi.
Ia mengklaim bahwa ucapannya untuk 'memasak kepala babi' bukan bermaksud menghina, melainkan merujuk pada respons Cica sendiri di media sosial.
"Justru, ya, respon yang benar itu menurut saya adalah seperti yang disampaikan oleh si Francisca itu di cuitan X-nya dia. Dengan mengecilkan si peneror," kata Hasan dalam pernyataannya, Minggu 23 Maret 2025.
Hasan menilai bahwa tindakan teror tersebut sebaiknya tidak dibesar-besarkan, agar pelaku tidak mendapatkan panggung untuk menyebar ketakutan.
"Menurut saya cara yang paling tepat untuk mengecilkan peneror itu ya dimasak aja lah kirimannya dia. Dimasak terus dimakan, kan gitu," ucapnya.