Hasilnya mengejutkan, dalam satu hari, pengemis itu bisa meraup hingga Rp500 ribu. Angka ini tentu cukup besar, terutama jika dibandingkan dengan penghasilan harian sebagian pekerja informal lainnya yang harus bekerja lebih keras.
Pengemis lainnya yang menggunakan tongkat pun akhirnya mengaku, “Iya, pakai tongkat cuma buat usaha.” Pengakuan ini mengonfirmasi dugaan bahwa sebagian pengemis memang sengaja menciptakan citra palsu demi memperoleh belas kasihan publik.
Video-video ini sebenarnya bukan kejadian baru, namun viral kembali setelah sang gubernur belakangan menjadi perbincangan publik.
Respons netizen pun beragam, meski mayoritas menyampaikan dukungan atas aksi Dedi Mulyadi.
"Sudah ya no debat, sejauh ini memang dia pimpinan yang bagus," tulis akun @eny****.
"Pimpinan gini udah pasti banyak yang gasukaaa, karena kerja nyataaa. Sehat selalu pak Dedi, tetap terus di Jabar yaaa biar Jabar makin rapih," tambah @may****.
"Masa iyah udah kerja kayak gini masih di kritik, terus maunya pejabat yang seperti apa???" tulis akun lain dengan nada heran.
"Aemua di sini ga ada aturannya. ngemis bebas. jukir liar bebas..jadi lah org paling gampang ya kerja begituan," komentar @joh**** menyoroti persoalan pengelolaan ruang publik.
Momen ini pun membuka mata masyarakat bahwa tidak semua pengemis benar-benar membutuhkan bantuan, dan penting bagi kita untuk bersikap lebih bijak dalam memberikan sedekah.
Baca Juga: Ini Dia Pemenang Koin Jagat, Sukses Dapatkan Hadiah Utama Rp 100 Juta!
Aksi ini sekaligus menjadi refleksi bagi pemerintah daerah dalam menata sistem sosial dan menyediakan solusi nyata bagi masyarakat kurang mampu agar tidak jatuh dalam praktik eksploitasi empati yang merugikan semua pihak.