Suara.com - Ibu Ronald Tannur yang kini berstatus sebagai terdakwa dalam kasus dugaan suap dan gratifikasi Meirizka Widjaja mengungkapkan bahwa pengacara Lisa Rachmat memberi suap kepada penyidik agar kasus dugaan pembunuhan Dini Sera Afrianti yang melibatkan Ronald Tannur dilenyapkan perlahan-lahan.
Hal itu disampaikan Meirizka saat dihadirkan sebagai saksi dalam sidang lanjutan kasus dugaan suap yang menjadikan Lisa Rachmat sebagai terdakwa.
Awalnya, Jaksa Penuntut Umum (JPU) dari Kejaksaan Agung menanyakan kepada Meirizka mengenai konteks pesan WhatsApp Lisa Rachmat kepadanya pada 10 Oktober 2023.
Menurut jaksa, Lisa Rachmat mengatakan kepada Meirizka bahwa kasus pembunuhan dan penganiayaan yang menjerat anaknya bisa dilenyapkan perlahan-lahan dengan syarat terentu yang harus diurus.
Melalui pesan itu, Lisa Rachmat juga menyatakan telah memberikan sejumlah uang kepada penyidik yang menangani kasus pembunuhan dan penganiayaan yang menjerat Ronnald Tannur.
"Saksi (Meirizka), bisa Saudara jelaskan konteks apa, 'tolong kamu rembuk dengan papa Ronald, ini perkara harus diurus semua, harus ada isinya. Ini akan dibungkus, artinya perlahan-lahan akan dilenyapkan," kata jaksa di Pengadilan Tipikor Jakarta pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (7/5/2025).
"'Namun semuanya tetap butuh isi, tetap butuh isi untuk menghapus pasal ini. Kemarin aku baru kasih ke penyidik berapa itu 20 atau 25'. Ini konteksnya apa saat itu?," tambah jaksa
Menanggapi itu, Meirizka mengatakan maksud pesan WhatsApp itu ialah Lisa meminta uang kepadanya untuk dibagikan kepada sejumlah pihak untuk mengurus kasus Ronald Tannur.
"Saya kurang mengerti itu. Tapi maksudnya, intinya Lisa meminta uang untuk memberi ke orang-orang itu," ucap Meirizka.
Baca Juga: Kasus Vonis Bebas Ronald Tannur, Kejagung Limpahkan Berkas Rudi Suparmono ke Pengadilan Tipikor
"Untuk apa?" tanya jaksa lagi.