"Btw, Pak Presiden, rakyat gara-gara dunia digital udah lahir, makin cerdas berkelas loh, jangan salah. Yang jadi pemburu ijazah saat ini bukan cuma Roy, Rismon, dan Tifa. Tapi jutaan rakyat yang lain," imbuhnya.
Dokter Tifa menambahkan jika kekuataan warganet saat ini mampu membongkar kebohongan apapun jika ada pejabat negara yang bersikap tak adil atau melenceng. Oleh karena itu, dokter Tifa menilai agar para pejabat berhati-hati.
"Makanya ini jadi pelajaran buat semua orang yang jadi pejabat: setelah dunia digital lahir, kalian nggak akan bisa bohong apapun atau rekayasa dokumen apapun! Jangankan bohong soal ijazah, pejabat kumis baplang apa kuping caplang, open BO cewek apa cowok check in di mana, BIN, Badan Intelligent Netizen bisa bongkar loh!" pungkasnya.
Unggahan yang disukai sebanyak lebih dari 2.900 kali oleh sesama pengguna X itupun menuai beragam respons. Tak sedikit warganet yang mendukung pernyataan dokter Tifa.
"Betul dok... Prabowo jangan belaga pilon... Cuman Jokowi yang begitu, mantan presiden yang lain tidak ada... Karena Jokowi sudah merubah konstitusi peraturan untuk meloloskan anaknya jadi wapres. Jadi jelas diutak-atik, dan itu bagian dari hukum alam yang menimpa jokowi," komentar @budi******
"Bapak kok masih bela-belain Jokowi yang jelas-jelas ijazahnya palsu, yang lain aja malsuin ijazah dipenjara, dan dia kan juga udah jadi rakyat biasa. Ingat pak, bapak lho yang bilang saya bukan boneka," tambah @oekes*****
"Coba dengerin saat Prabowo bilang 'hidup Jokowi'. Ada kesan bahwa Jokowi punya nilai plus di mata Prabowo. Apakah ini bisa diartikan bahwa Prabowo jadi pasang badan buat Jokowi, sehingga terindikasi ijazah palsu Jokowi pun dianggap bukan masalah buat Prabowo," sahut @kamil****
"Pemimpin kita ini tak bijak menyikapi proses pembuktian ijazah palsu Jokowi, kalau belum ada pembuktian lantas dibela, ini akan mempersulit pembuktian dan pada akhirnya para penegak hukum akan kembali dibelok-belokkan. Heran sekelas presiden tapi tak peka hanya membela orang yang tak pas," timpal @nawh*******
"Itu narasi konyol. Mestinya bisa mikir, dari delapan presiden kenapa cuma yang itu yang dipermasalahkan? Lah dianya sendiri yang membuat pernyataan yang inkosisten. Dari pengakuan IPKnya nggak sampai 2 tapi bisa lulus tepat waktu, kan anomali namanya. Wajar kalau orang jadi ragu," sambung @indra*********
Baca Juga: Ekonomi RI Kuartal I Melambat, Target Pertumbuhan 8 Persen Prabowo Bisa Tercapai?