Suara.com - Gubernur Maluku Utara (Malut) Sherly Tjoanda menyambangi Balai Kota DKI Jakarta pada Kamis 8 Mei 2025. Kedatangan Sherly bertujuan untuk mempelajari soal penerapan aplikasi Jakarta Kini (JAKI).
Kedatangan Sherly ke pusat Pemerintahan Kota Jakarta itu diterima Wakil Gubernur DKI Rano Karno.
Sherly mengaku sempat mengunjungi command centre Jakarta Smart City untuk melihat kegunaan aplikasi itu bagi Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI.
Ia menyebut bahwa JAKI berguna untuk menerima aduan masyarakat dan menindaklanjutinya.
"Tadi kami melihat langsung command center, dashboard dari aplikasi JAKI, Jakarta Smart City," ujar Sherly di Balai Kota.
"Bagaimana semua informasi, semua pengaduan masyarakat dimonitor, diselesaikan, terukur berbagai 60 sekian aplikasi terintegrasi dalam satu aplikasi," jelasnya.
Dalam kesempatan itu, ia mengajak jajaran Pemprov Maluku Utara untuk mempelajari JAKI.
Ia menyebut kunjungannya ini memberi inspirasi untuk membuat kebijakan serupa di daerahnya.
"Sangat informatif, sangat menginsipirasi bagi saya secara pribadi dan seluruh para pimpinan DPD yang saya bawa hari ini dari pemerintahan provinsi Maluku Utara," ungkapnya.
Baca Juga: Pramono Tawarkan Pemkab Karawang Belajar Bikin Aplikasi JAKI Warisan Anies: Ini Gratis!
"Harapannya ke depan Maluku Utara bisa memiliki sistem pelayanan publik berbasis elektronik seperti yang dimiliki jakarta dan kami datang untuk belajar dari yang terbaik," lanjutnya.
Sepulangnya ke Maluku Utara, Sherly bakal merapatkan jajarannya agar bisa menerapkan JAKI yang sesuai dengan kondisi masyarakat setempat.
Perlu ada berbagai penyesuaian teknis dan teknologi agar bisa diterapkan dengan baik.
Belajar Penerapan JAKI
Ia pun tak menutup kemungkinan akan datang kembali atau mengirimkan jajarannya ke Jakarta untuk mempelajari lebih lanjut penerapan aplikasi serupa JAKI yang akan dikembangkan di wilayahnya.
"Masih tinggal untuk belajar berdiskusi hal-hal teknis karena ini tidak bisa terjadi dalam satu malam. Harus membentuk kerangka, maping yang baik, investasi dari software dan dari hardwarenya," katanya.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menawari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang untuk mengadopsi penerapan aplikasi Jakarta Kini (JAKI).
Menurutnya, perangkat lunak tersebut sangat membantu pemerintah dalam memantau warga.
JAKI sendiri merupakan platform digital yang menjadi warisan pemerintahan eks Gubernur DKI, Anies Baswedan.
Penawaran itu disampaikan Pramono saat menghadiri acara Panen Raya di Karawang, Jawa Barat, Selasa 6 Mei 2025.
Ia mempersilakan Bupati Karawang Aep Syaepuloh beserta jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) setempat untuk meniru sistem kerja JAKI.
"Dalam kesempatan ini, saya ingin menawarkan dua hal. Yang pertama kalau Bapak Bupati dan Forkopimda Karawang setuju, kami menawarkan untuk menggunakan JAKI," jelasnya.
Lewat JAKI, warga Jakarta bisa memantau harga pangan, kualitas udara, hingga melaporkan beragam keluhan masyarakat.
Menurut Pramono, platform ini sudah menjadi tulang punggung pelayanan publik di Jakarta.
"JAKI itu adalah aplikasi yang ada di pemerintah Jakarta yang sekarang ini hampir 93 persen aktivitas masyarakat Jakarta itu terpantau melalui JAKI," sambungnya.
Meski membuka kesempatan selebar-lebarnya, Pramono menegaskan bahwa Pemprov DKI hanya akan memberikan pendampingan teknis tanpa membiayai pembangunan aplikasinya.
"Secara khusus kami menawarkan kepada Bapak Bupati dan jajarannya, kalau mau belajar JAKI, gratis Pak. Tapi nanti kalau Bapak mau install bayar sendiri, tapi belajarannya full kami gratis," ujar dia disambut tawa.
Bukan hanya Karawang yang ditawari, Pramono mengaku pendekatan serupa juga sudah dilakukan kepada beberapa daerah lain seperti Lampung dan Banten.
Ia bahkan menyebut manfaat JAKI sebagai platform pelayanan publik sudah dirasakan banyak pihak.