“Saat ini masih dalam proses penyidikan,” katanya.
Penilaian Pakar Hukum Pidana
Pakar hukum Pidana Trisakti, Abdul Fickar menilai tindakan penahanan terhadap seorang mahasiswi ITB berinisial SSS merupakan tindakan yang konyol dan berlebihan.
SSS, diketahui merupakan orang yang diduga melakukan pembuatan dan penyebaran meme Presiden ke-7 Joko Widodo, dan Presiden RI Prabowo Subianto sedang melakukan ciuman.
“Tindakan dan penahanan mahasiswi ITB itu tindakan berkebihan dan konyol, karena Presiden Prabowo Subianto dan Joko Widodo itu tidak lagi bisa dipandang dan ditempatkan sebagai pribadi,” kata Abdul Fickar, saat dikonfirmasi, Minggu (11/5/2025).
Saat ini kedua tokoh tersebut, lanjut Abdul Fickar sudah menyatu menjadi institusi publik, karena itu tidak dalam perspektif hukum tidak bisa lagi dilihat sebagai pribadi.
“Karena itu, penangkapan dan penahanan terhadap mahasiswi ITB, selain berlebihan juga telah melukai demokrasi,” tegasnya.
“Tidak ada lagi ruang pribadi bagi seseorang yang duduk dan telah duduk pada jabatan publik,” imbuhnya.
Fickar menyampaikan, polisi sebagai penegak hukum seharusnya tidak perlu berlebihan dalam mengambil sikap. Polisi sebagai institusi negara juga seharusnya mengerti tentang demokrasi.
Baca Juga: Pakar Hukum Pidana: Penahanan Mahasiswi ITB Gegara Meme Jokowi-Prabowo Lebay dan Konyol!
“Jadi polisi sebagai penegak hukum itu lebay (berlebihan) dan tidak mengerti demokrasi. Saya nenghimbau Presiden Prabowo menegur kepolisian untuk menghindarkan kesan bahwa pemerintahannya anti demokrasi,” tandasnya.