Suara.com - Kementerian Pertanian Republik Indonesia dan Pemerintah Belanda membangun kolaborasi pengembangan hortikultura berbasis teknologi greenhouse untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan keberlanjutan produksi buah serta sayuran di kedua negara.
"Dengan Belanda kita akan kerja sama hortikultura. Jadi kita kerja sama di bidang itu. Dan ini sangat bagus karena Belanda ahli bidang hortikultura," kata Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman dalam jumpa pers seusai menerima kunjungan Duta Besar Belanda untuk Indonesia Marc Gerritsen, seperti dikutip dari ANTARA.
Dia menyampaikan bahwa hal itu telah dimulai di Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara dan Purwakarta di Jawa Barat melalui pembangunan seed center sebagai langkah awal akselerasi pengembangan hortikultura yang modern, ramah lingkungan, dan mampu meningkatkan nilai tambah hasil tani.
Mentan menyebut Belanda sebagai negara ahli hortikultura yang telah membuktikan efektivitas teknologi greenhouse, mampu meningkatkan hasil panen hingga 10 kali lipat dibandingkan metode pertanian konvensional di lahan terbuka.
Meski demikian, pemerintah menilai pentingnya pengkajian ulang terhadap harga komoditas hortikultura karena Indonesia memiliki keunggulan iklim tropis dan biaya produksi rendah di lahan terbuka yang sangat luas dan subur.
![Menteri Pertanian Andri Amran Sulaiman saat memberi keterangan kepada media di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, Rabu (25/10/2023) [SuaraSulsel.id/Kementerian Pertanian]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2023/10/26/85031-andi-amran-sulaiman.jpg)
"Tapi saya katakan ini perlu kita kaji masalah harga, harga komoditasnya. Kenapa? negara kita kan sangat luas dan biayanya murah kalau kita di daerah yang terbuka, karena iklim kita sangat bagus," ujarnya.
Lebih lanjut, dia mengatakan kolaborasi tidak hanya mencakup investasi fisik, namun juga transfer teknologi dan pengetahuan yang memungkinkan kedua negara saling belajar serta mengembangkan potensi masing-masing secara seimbang dan saling menguntungkan.
Menurut Amran, Indonesia memiliki keunggulan komparatif berupa luas lahan, iklim tropis, serta tanah subur yang menjadikannya negara potensial dalam pengembangan pertanian modern berbasis teknologi maju seperti greenhouse.
Potensi pengembangan hortikultura berbasis greenhouse di Indonesia dinilai sangat menjanjikan karena dapat meningkatkan produktivitas sekaligus membuka peluang investasi serta memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok pertanian global.
Baca Juga: 2 Pemain Timnas Indonesia Selamat dari Degradasi Liga Belanda
"Kita sama-sama bagaimana saling menguntungkan. Ingat, Indonesia tanahnya luas dan kita punya keunggulan komparatif, iklim, tanah luas, tanah subur," kata Mentan.
Sementara itu, Duta Besar Belanda untuk Indonesia Marc Gerritsen mengatakan Belanda sebagai negara agrikultur dengan teknologi tinggi, sangat ingin bekerja sama dengan Indonesia di bidang hortikultura, daging dan buah.
Dia mengatakan pada bulan Juni mendatang, Belanda akan mengirim misi ekonomi ke Indonesia yang dipimpin Menteri Perdagangan dan Wakil Menteri Pertanian Belanda bersama lebih dari 30 perusahaan hortikultura.
Misi tersebut bertujuan membangun kerja sama investasi di sektor pangan dan pertanian, termasuk berbagi teknologi rumah hijau yang dimiliki Belanda untuk mendukung pengembangan hortikultura Indonesia.
Dubes Belanda mengatakan pihaknya telah berdiskusi dengan Mentan Amran dan menyambut baik kerja sama tersebut, serta berharap lebih banyak investasi dapat masuk ke sektor pertanian Indonesia.
"Jadi, bersama Mentan Amran, kami berbincang tentang bagaimana kami bisa menjalankan dengan sukses besar, dan Mentan sangat terbuka untuk bekerja bersama Belanda," kata Marc.
Mengenal Greenhouse
Greenhouse atau rumah kaca adalah bangunan transparan—biasanya dari kaca atau plastik—yang dirancang untuk menanam tanaman dalam kondisi lingkungan yang terkendali.
Struktur ini memungkinkan cahaya matahari masuk, sekaligus menjaga suhu dan kelembapan di dalam tetap stabil.
Fungsi utama greenhouse adalah menciptakan iklim mikro yang ideal bagi pertumbuhan tanaman. Artinya, produksi bisa dilakukan sepanjang tahun, tanpa bergantung pada musim atau cuaca di luar.
Teknologi ini sangat berguna di wilayah dengan iklim ekstrem atau musim tanam yang pendek. Greenhouse memastikan kegiatan pertanian tetap berjalan, bahkan saat cuaca tidak bersahabat.
Manfaat Greenhouse dalam Pertanian
1. Produksi Pangan Sepanjang Tahun
Dengan kondisi terkendali, petani dapat menanam berbagai jenis tanaman kapan pun. Ini menciptakan pasokan pangan yang stabil dan mengurangi ketergantungan pada impor dari daerah lain.
2. Minim Pestisida
Tanaman dalam greenhouse lebih terlindungi dari hama dan penyakit. Akibatnya, penggunaan pestisida bisa ditekan. Lingkungan jadi lebih sehat, hasil panen pun lebih aman dikonsumsi.
3. Hemat Air
Greenhouse biasanya dilengkapi sistem irigasi efisien yang mengurangi pemborosan air dan penguapan. Ini sangat penting di tengah krisis air bersih.
4. Perlindungan dari Cuaca Ekstrem
Tanaman terlindungi dari angin kencang, hujan deras, suhu ekstrem, dan faktor cuaca lain yang bisa merusak hasil pertanian di ruang terbuka.
5. Bisa Dibangun di Mana Saja
Greenhouse cocok untuk lahan terbatas, termasuk di kota. Bisa dibangun di atap gedung, pekarangan kecil, atau lahan kosong. Produksi jadi lebih dekat ke konsumen, ongkos distribusi pun berkurang.