Sumbang Gedung Asrama Madrasah, Bahlil: Golkar dan Muhammadiyah Seperti Ibu dan Anak

Senin, 19 Mei 2025 | 11:54 WIB
Sumbang Gedung Asrama Madrasah, Bahlil: Golkar dan Muhammadiyah Seperti Ibu dan Anak
Groundbreaking gedung asrama putra di Madrasah Muallimin Muhammadiyah, Sedayu, Yogyakarta, Minggu (18/5/2025) yang dihadiri Ketua Umum Golkar, Bahlil Lahadalia (Dok: Golkar)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, menghadiri acara peletakan batu pertama (groundbreaking) pembangunan gedung asrama putra di Madrasah Muallimin Muhammadiyah, Sedayu, Yogyakarta, Minggu (18/5/2025). Dalam sambutannya, Bahlil mengatakan gedung asrama tersebut ditargetkan rampung dalam waktu 10 bulan tanpa sistem termin pembayaran. Pendanaan disebut Bahlil dari hasil gotong royong para kader Golkar.

“Hari ini kami bersama jajaran Muallimin dan Muhammadiyah melakukan groundbreaking pembangunan asrama putra. Waktu itu dari pengurus sekolah menyampaikan kepada kami kalau berkenan ada pembangunan gedung dan kami Golkar langsung mengiyakan,” kata Bahlil.

Bahlil menjelaskan, pembangunan gedung asrama ini merupakan tindak lanjut dari safari Ramadhan beberapa waktu lalu. Dalam kesempatan itu, pengurus sekolah menyampaikan permintaan pembangunan fasilitas asrama, dan pihaknya langsung merespons positif.

Ketua Umum Golkar Bahlil Lahadalia menyatakan bahwa asrama putra di Madrasah Muallimin Muhammadiyah, Sedayu, Yogyakarta ini ditargetkan rampung dalam waktu 10 bulan tanpa sistem termin pembayaran (Dok: Golkar)
Ketua Umum Golkar Bahlil Lahadalia menyatakan bahwa asrama putra di Madrasah Muallimin Muhammadiyah, Sedayu, Yogyakarta ini ditargetkan rampung dalam waktu 10 bulan tanpa sistem termin pembayaran (Dok: Golkar)

Menurut Bahlil, keterlibatan Partai Golkar dalam pembangunan ini bukan semata karena aspek politik, tetapi juga karena adanya sejarah kedekatan antara Muhammadiyah dan Partai Golkar.

“Muhammadiyah dan Golkar ini punya sejarah panjang. Golkar itu merasa bahwa Muhammadiyah itu seperti anak dan ibu, jadi karena Muhammadiyah adalah Sekber berarti ibu yang melahirkan Golkar. Kami tidak mau menjadi anak durhaka," ungkapnya.

Selain itu, Bahlil menambahkan bahwa langkah yang diambil oleh partai berlambang pohon beringin ini adalah untuk ikut serta menyiapkan generasi penerus bangsa, sebagaimana misi Mu’allimin itu sendiri.

“Dan selain itu karena ini bicara tentang sekolah dalam menyiapkan kader-kader bangsa, maka kami dari Golkar berpandangan bahwa penting untuk kita buat gotong royong,” imbuhnya.

Bahlil yang juga Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) ini pun meminta apa yang dilakukan oleh Golkar ini tak dipandang sebagai sebuah politik transaksional. Melainkan bagian dari ukhuwah atau bentuk persaudaraan. Bahlil menegaskan hal tersebut bukan berarti membatasi partai-partai politik lain untuk ikut serta dalam gerakan kebaikan.

"Mungkin juga pada saat anak-anak sekolah di sini melihat 'Oh, ada gedung Partai Golkar'. Mungkin juga partai lain, karena partai itu kan instrumen politik bangsa. Jadi nggak boleh tabu untuk kita mengajarkan mereka pada suatu pelajaran politik, untuk kebaikan. Ya, mudah-mudahan habis dari sini, dari Golkar, (muncul) partai apa lagi. Ya, semuanya berlomba-lomba dalam kebaikan," katanya.

Baca Juga: Sambangi Sri Sultan di Yogya, Bahlil Lanjutkan Tradisi Golkar Silaturahmi ke Tokoh Senior

Saat ditanya mengenai total biaya pembangunan asrama putra tersebut, Bahlil menolak memberikan rincian.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI