Sementara akun lain, @teo****, menulis, “Orang Jepang berani hara kiri dan tanggung jawab. Cuma memang nggak ada jalan keluar, makanya dia diam aja, nggak lari.”
Netizen juga menggarisbawahi bahwa masih banyak kasus di mana pekerja tak bisa bertemu langsung dengan manajemen saat krisis.
Salah satunya dituturkan oleh akun @ren****, “Ini mah masih mending bosnya mau ngadepin. Aku kerja sama Cina, udah nomor diblokir, didatengin juga nggak mau nemuin. Pasal nggak bayar gaji juga. Sampai sekarang gaji ditahan, nggak dibayar-bayar.”
Harapan untuk Penyelesaian dan Keadilan bagi Pekerja
Meski pujian terhadap bos Jepang mengalir, warganet tetap menuntut agar hak-hak para karyawan dipenuhi. Banyak yang berharap pemerintah atau pihak berwenang turun tangan untuk memastikan para pekerja mendapat kompensasi sesuai hukum ketenagakerjaan yang berlaku.
“Semoga pegawai dapat hak-haknya sesuai hukum ya. Kasian. Semoga dapat kerjaan secepatnya juga. Aamiin ya rabb,” tulis akun @sai***.
Kisah PT Maruwa Indonesia ini menjadi potret nyata bagaimana krisis perusahaan bisa berdampak besar pada kehidupan ratusan pekerja.
Di sisi lain, video ini juga memperlihatkan bahwa dalam situasi paling sulit sekalipun, sikap pemimpin yang tetap hadir dan tidak lari dari tanggung jawab bisa menjadi pelajaran berharga.
Baca Juga: Skandal Patwal: Wanita Ini Gunakan Pengawalan Polisi Hanya untuk Janji Nail Art?