RUPTL ini juga diharapkan mampu menyerap lebih dari 1,7 juta tenaga kerja baru. Sebanyak 91 persen di antaranya berasal dari sektor pembangkitan berbasis EBT. Peluang ekonomi hijau terbuka lebar.
Dari sisi pemerataan, Program Listrik Desa (Lisdes) menjadi bagian krusial. Program ini akan menjangkau 5.758 desa, dengan penambahan kapasitas listrik sebesar 394 MW dan target melistriki lebih dari 780 ribu rumah tangga.
Rencana ini tak hanya menyasar dekarbonisasi sektor energi. RUPTL juga dirancang untuk menopang pertumbuhan ekonomi nasional, yang ditargetkan menyentuh 8 persen pada 2029. Ekspansi kawasan industri, pusat data, dan ekosistem kendaraan listrik akan ikut ditopang oleh infrastruktur kelistrikan ini.
Bagi Christiany, peluncuran RUPTL ini adalah momentum strategis. Bukan sekadar janji, tapi komitmen konkret. Ia menutup dengan penegasan bahwa hak atas energi bersih harus dirasakan semua lapisan masyarakat, bukan hanya mereka yang punya akses.
“Pelaksanaan RUPTL harus benar-benar membawa dampak positif bagi masyarakat,” pungkasnya.