Pemerintah Swiss telah berjanji memberikan dana untuk memastikan penduduk dapat tinggal, jika tidak di desa itu sendiri, setidaknya di wilayah sekitarnya. Namun, pihak berwenang memperingatkan bahwa evakuasi lebih lanjut di daerah dekat Blatten mungkin diperlukan.
Pelajaran dari Swiss untuk Indonesia
Kondisi serupa patut menjadi perhatian Indonesia. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sepanjang 2024 terjadi 2.107 bencana di Indonesia, dengan bencana banjir bandang dan tanah longsor menjadi penyebab kematian terbanyak.
Di awal 2024 saja, sudah terjadi 34 kejadian tanah longsor, menjadikannya bencana alam ketiga yang paling sering terjadi setelah banjir (266 kejadian) dan cuaca ekstrem (95 kejadian).
Jawa Barat dan Jawa Tengah menjadi provinsi dengan kejadian bencana tanah longsor terbanyak nasional selama periode 2014-2023.
Peningkatan curah hujan yang disertai angin kencang dan petir akibat perubahan iklim dapat menyebabkan banjir, tanah longsor, dan angin puting beliung. Secara rata-rata kerugian ekonomi yang dialami karena bencana hidrometeorologi setiap tahunnya sebesar Rp 22,8 triliun.