Truk Muatan Pasir Terguling di Tol Jakarta-Tangerang: Kernet Tewas, Kemacetan Mengular

Sabtu, 31 Mei 2025 | 20:05 WIB
Truk Muatan Pasir Terguling di Tol Jakarta-Tangerang: Kernet Tewas, Kemacetan Mengular
Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Komarudin mengatakan sebuah truk bermuatan pasir terguling di ruas Tol Jakarta-Tangerang arah Kebon Jeruk, Jakarta Barat, pada Sabtu, 31 Mei 2025 petang. (Foto dok. Polisi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah truk bermuatan pasir terguling di ruas Tol Jakarta-Tangerang arah Kebon Jeruk, Jakarta Barat, pada Sabtu, 31 Mei 2025 petang. Peristiwa kecelakaan tunggal tersebut menyebabkan satu orang meninggal dunia.

"Korban meninggl dunia satu orang, kernet truk," kata Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Komarudin kepada wartawan, Sabtu (31/5/2025).

Komarudin menuturkan, peristiwa kecelakaan ini bermula ketika truk bermuatan pasir tersebut melaju dari arah Grogol menuju Kebon Jeruk.

Kemudian karena diduga rem blong, truk tersebut hilang kendali lalu menabrak pembatas jalan hingga terguling dan ringsek.

"Tumpahan pasir sampai menutup seluruh akses Jalan Layang Gelong dari arah Grogol menuju Kebon Jeruk," bebernya.

Kekinian anggota polisi lalu lintas masih berupaya mengurai kemacetan di sekitar lokasi kejadian. Rekayasa lalu lintas telah diterapkan untuk mempermudah proses evakuasi.

"Penutupan akan dilakukan akses tol dari arah Semanggi menuju Kebon Jeruk kita luruskan menggunakan Tol Bandara," jelasnya.

Tindak Truk ODOL

Kecelakaan lalu lintas yang terjadi di jalan raya acap kali disebabkan muatan berlebihan atau over dimension over load (ODOL). Polri bersama pemerintah pusat dan lembaga terkait kekinian tengah fokus melakukan penindakan terhadap kendaraan ODOL.

Baca Juga: Potret Horornya Macet Tanjung Priok Akibat Overload Bongkar Muat

Kakorlantas Polri Irjen Agus Suryonugroho menyebut upaya penertiban truk ODOL dengan melibatkan kementerian dan lembaga terkait tersebut merupakan bagian program "Menuju Zero Over Dimensi dan Over Load."

“Kami berkolaborasi dengan berbagai intansi dan lembaga terkait untuk merespons dan memitigasi fenomena ini," kata Agus dalam keterangannya dikutip Jumat (23/5/2025).

Menurut Agus kendaraan truk ODOL merupakan salah satu pemicu tingginya angka kecelakaan. Tak hanya mengakibatkan korban jiwa, keberadaan truk ODOL diakuinya juga turut membuat infrastruktur jalan rusak.

"Mudah-mudahan ke depan kita tidak lagi mendengar kecelakan yang diakibatkan oleh kendaraan-kendaraan tidak layak jalan,” katanya.

Sebagai upaya "Menuju Zero Over Dimensi dan Over Load", Agus membeberkan tiga tahapan yang akan diterapkan petugas di lapangan. Tahap pertama berupa sosialisasi dan kampanye melalui media cetak, televisi, dan media sosial soal program tersebut.

Kedua berupa peringatan. Dalam tahap tersebut kendaraan yang tidak sesuai ketentuan akan dihentikan, didata, diberi peringatan tertulis, serta ditempeli stiker khusus sebagai penanda kendaraan dalam pengawasan.

Sedangkan ketiga, tahap penegakan hukum. Tahap ini akan dilaksanakan lewat Operasi Patuh 2025 secara nasional dan serentak.

“Kami ingin menciptakan jalan yang aman, infrastruktur yang terlindungi, dan angkutan barang yang patuh hukum,” pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI