Memanas Dicap 'Jual' Partai, Rommy Kena Sentil Lagi Imbas Sibuk Cari Figur Eksternal Caketum PPP

Senin, 02 Juni 2025 | 19:17 WIB
Memanas Dicap 'Jual' Partai, Rommy Kena Sentil Lagi Imbas Sibuk Cari Figur Eksternal Caketum PPP
Memanas Dicap 'Jual' Partai, Rommy Kena Sentil Lagi Imbas Sibuk Cari Figur Eksternal Caketum PPP. [Suara.com/Yosea Arga Pramudita]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Majelis Pertimbangan PPP Nusa Tenggara Timur (NTT), Yahidin Umar mengkritisi Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP, M Romahurmuziy alias Rommy yang dianggap telah menjual partai dengan mendorong pihak eksternal untuk jadi calon ketua umum PPP

Ia awalnya mengatakan kegagalan PPP di 2024 bukan satu-satu karena Plt Ketum PPP M Mardiono tapi merulakan akumulasi ketum sebelumnya termasuk Rommy. 

"Masyarakat menilai Rommy saat ini tidak mungkin untuk membesarkan partai, tapi dia punya kepentingan lain, karena mungkin dia mimpi kembali jadi pengurus harian (pemikiran ini sa-sah saja). Tapi karena ingatan masyarakat (kasus korupsi Rommy) belum hilang itu pasti mengerosi elektabilitas partai," kata Yahidin kepada wartawan, Senin (2/6/2025). 

Menurutnya, kalau kekinian setiap kader beranggapan Rommy menjual partai itu sah-sah saja, karena di partai ada mekanisme untuk jadi ketua ada tahapan-tatapannya. 

"Kalau kata Rommy AD/ART sebagai pedoman dasar bukan kitab suci itu betul. Tapi perubahan itu ada dari peserta Muktamirin di Muktamar nanti dan keputusannya bukan Rommy seorang," ujarnya. 

"Dan benarkah orang yang dipinang si Rommy benarkah itu mau menerima, atau hanya Rommy saja yang menjual-jual?" sambungnya. 

Di sisi lain, ia berharap kekurangan PPP tidak ke Senayan itu hanya nol koma, bisa dievaluasi. 

Menurutnya, kalau sekarang saling serang, maka orang yang memiliki kontribusi besar di Pemilu kemarin akan memilih pindah partai. 

"Maka mari kita dekati mereka degan baik supaya tetap bertahan PPP ini," katanya. 

Baca Juga: Dipuji-puji karena Dietnya Berhasil, Prabowo Pangling Lihat Megawati: Ibu Luar Biasa!

Ketua Majelis Pertimbangan PPP, M Romahurmuziy alias Rommy. [suarajogja.id/Hiskia Andika Weadcaksana]
Ketua Majelis Pertimbangan PPP, M Romahurmuziy alias Rommy. [suarajogja.id/Hiskia Andika Weadcaksana]

Ia menilai, solusi untuk membawa kembali PPP berjaya tidak harus langsung mencari orang dari luar partai. 

Menurutnya, evaluasi harus dilakukan di internal partai melihat apa kekurangan, penyebab kekalahan sebelumnya. 

"Yang saya tahu sejumlah kader di internal belum menyatakan secara resmi. Tapi menurut saya figur-figur itu masih layak untuk dijual dan meyakinan umat. Karena kekuatan itu bukan hanya di figur, kekuatan tanda gambar juga ada, kekuatan cinta umat pada sejarah partai masa lalu itu masih kuat," ujarnya. 

"Terkecuali, di internal partai menyatakan kami tidak ada yang bersedia maka marilah kita sama-sama melamar figur luar yang kita anggap paling tepat," imbuhnya. 

Politisi Senior PPP ini mengatakan, dengan kerja kolaboratif dari seluruh unsur pimpinan partai mencari pihak eksternal untuk memimpin PPP, jangan hanya melangkah sendiri. 

"Orang membaca jadi ada kesan memaksakan kehendak sendiri si Rommy, orang sudah membaca Rommy punya kepentingan lain di balik itu. Beliau (Rommy) sudah mantan ketum, mantan sekjen, nah mengabdi di partai itu tidak harus menjadi ketum lagi," katanya. 

Terakhir, ia mengatakan, kekisruhan panjang sejak Rommy tertangkap KPK membuat kader banyak hengkang, melahirkan perpecahan internal juga banyak. Hal itu, kata dia, harus menjadi introspeksi kekalahan kemarin ada faktor kekisruhan di internal. 

"Kalau sekarang Rommy dan kawan kawan hanya menyoroti Pak Mardiono semata, pertanyaannya Pak Mardiono itu Plt sudah berapa lama? toh itu kan baru. Dia merima jabatan itu saat proses pemilu. Jadi jangan lah masalah itu dibesar-besarkan. Kita harus melihat filosofi jari. Jadi, ketika kita shalat, satu jari anda tunjuk kedepan tiga jari menunjuk diri sendiri," ungkapnya. 

"Jadi mestinya kita selalu hati-hati, jangan liat orang lain salah, jangan-jangan kita paling salah. Ini tidak dibenarkan oleh agama," sambungnya. 

Ilustrasi PPP. [Jatimnet.com]
Ilustrasi PPP. [Jatimnet.com]

Balas Tudingan Jual PPP

Sebelumnya, Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP, M Romahurmuziy alias Rommy, memberikan balasan telak terhadap Ketua DPC PPP Jakarta Timur, Ahmad Rifa'i menudingnya telah menjual PPP.  

Rommy membantah telah menjual partai hanya gara-gara membuka pihak eksternal sebagai kandidat calon ketua umum PPP.  

"Menurut saya nggak ada yah urusan nya dengan apa namanya menjual partai," kata Rommy kepada Suara.com, Sabtu (31/5/2025).  

Ia balik menyindir Ahmad Rifa'i dengan menyebut sekelas Dewan Pengurus Cabang partai pengetahuan politiknya minim.  

"Mungkin karena kader tingkat DPC ya saya maklum karena pengetahuan politiknya masih terbatas," katanya.  

Ia menegaskan, jika PPP harus menerima kenyataan dari partai besar penuh sejarah, kini merosot.  

"Mau butuh kenyataan apalagi kalau tidak kita pada orang luar, karena satu satunya yang belum dilakukan PPP adalah membuka diri terhadap orang-orang yang sudah berkarya di tempat lain kemudian kita naturalisasi menjadi kader partai," ujarnya.  

Rommy pun mengingatkan, jika Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) partai bukan lah kitab suci.  

"Inget bahwa ad art itu bukan kitab suci sehingga bisa diubah muktamirin mana pun. Karena itu oesan saya kepada rekan DPC yang tadi menyampaikan belajar politik lebih lama dan saya menbuka diri di jakarta apalagi sana sama di Jakarta Timur untuk adek-adek itu belajar politik," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI