Suara.com - Tingginya harga beras belakangan ini dikeluhkan sejumlah pedagang di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur. Hal ini disinyalir terjadi karena sejumlah kebijakan pemerintah terkait penyediaan beras untuk pedagang.
Salah satu manajer gudang toko beras di Pasar Induk Beras Cipinang mengatakan pihaknya sampai kesulitan mencari pasokan beras untuk dijual.
Pantauan Suara.com, di gudang yang dikelola perusahaan itu memang terlihat sepi.
Terdapat beberapa tumpukan beras dan kardus tapi tak sampai memenuhi seperempat kapasitas gudang.
"Ini dari 200 ton (kapasitas) aja cuma berapa. Paling 10 sampai 15 (ton) saja ini (terisi)," ujarnya saat ditemui Suara.com di lokasi, Rabu (4/6/2025).
Ia menilai ada faktor perusahaannya yang kurang mendapatkan pasokan beras dengan harga wajar dari daerah.
Namun, ia mengakui banyak toko lainnya di Pasar Induk Beras Cipinang yang tak memiliki stok beras dalam jumlah banyak.
![Ilustrasi beras. [Ist]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/03/07/53146-ilustrasi-beras.jpg)
"Kami juga kekurangan, mungkin pasokan dari daerah juga berkurang. Biasanya pagi truk datang pada penuh ini gak terlalu," jelasnya.
Menurutnya, tingginya harga beras ini sudah terjadi sejak bulan Mei lalu, khususnya setelah lebaran Idulfitri 1446 Hijriah.
Baca Juga: Bela Gibran? Golkar soal Usulan Pemakzulan di MPR-DPR: Mas Wapres Belum Langgar Hukum
Biasanya, setelah puncak kenaikan harga beras terjadi sebelum lebaran, setelahnya harga kembali landai dan pasokan lebih aman. Jika dibandingkan dengan musim setelah lebaran, ia mengakui tahun ini kenaikan harga beras cukup parah.
"Kan biasanya sebelum lebaran ya ramai (pasokan beras) jadinya. Setelah lebaran landai tapi gak sekosong sekarang," ungkapnya.
Di satu sisi, ia mengaku mendengar adanya kebijakan pemerintah yang memfokuskan penyerapan beras ke Bulog selalu Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
![Stok beras di Pasar Induk Cipinang, Jakarta Timur, Kamis (29/2/2024). [Suara.com/Faqih]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/02/29/65030-stok-beras-di-pasar-induk-cipinang.jpg)
Belum lagi ditambah dengan larangan impor beras dari pemerintah yang mengakibatkan kurangnya ketersediaan pasokan beras.
"Kan pemerintah lagi gencar menuhin Bulog ya. Jadi masayarakat langsung ke Bulog. Penyerapan langsung ke sana," ucapnya.
Mengenai pernyataan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman yang menyebut kenaikan harga beras terjadi karena anomali dalam distribusi beras, ia mengaku tak mengetahuinya.