Tantangan Pengangguran
Pernyataan Bahlil Lahadalia muncul di tengah kekhawatiran atas peningkatan jumlah pengangguran di Indonesia. Berdasarkan laporan Dana Moneter Internasional (IMF), Indonesia menempati posisi ketiga sebagai negara dengan tingkat pengangguran tertinggi di Asia setelah Pakistan dan Cina.
IMF memproyeksikan tingkat pengangguran Indonesia pada 2025 berada di angka 5 persen dan diprediksi meningkat 0,1 persen dalam tiga tahun mendatang.
Sementara itu, data dari Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa jumlah angkatan kerja Indonesia pada tahun ini meningkat sebanyak 3,67 juta orang menjadi 153,05 juta jiwa. Namun tidak seluruhnya terserap oleh pasar kerja.
Hingga Februari 2025, jumlah pengangguran di Indonesia tercatat sebanyak 7,28 juta orang, naik 83.450 orang dibandingkan Februari 2024.
BPS juga mencatat bahwa sebagian besar pengangguran berasal dari lulusan sekolah menengah atas (SMA) dan perguruan tinggi, yang menunjukkan adanya kesenjangan antara keterampilan lulusan dengan kebutuhan industri.