Tak hanya itu, sistem ini juga menjaga keseimbangan mikroorganisme di sekitar akar tanaman, sehingga tanaman lebih sehat dan tahan terhadap penyakit.
Penelitian ini menunjukkan bahwa kompos dari kotoran ternak bisa menjadi solusi pertanian masa depan—asal dikelola dengan benar.
Jalan Menuju Pertanian yang Lebih Hijau
Apa yang dilakukan Nur Wahid di Jagakarsa dan yang dikembangkan para ilmuwan di Tiongkok memiliki benang merah yang sama: mengelola limbah hewan sebagai sumber daya, bukan masalah.
Di tengah meningkatnya kekhawatiran atas pencemaran lingkungan dan ketahanan pangan, pendekatan seperti ini bisa jadi angin segar.
Bukan tidak mungkin, ke depan pengolahan limbah kotoran kurban bisa menjadi bagian dari program resmi lingkungan kota.
Selain mengurangi sampah dan polusi, kompos dari kotoran juga bisa membantu warga memperbaiki kualitas tanah pekarangan dan lahan tanam mereka.
Karena pada akhirnya, nilai kurban bukan hanya dari daging yang dibagikan, tapi juga dari bagaimana seluruh bagian hewan itu bisa memberi manfaat jangka panjang bagi kehidupan dan bumi.
Baca Juga: Doa Menjinakkan Sapi Kurban agar Mudah Disembelih, Simak Bacaan Lengkap dan Artinya