Jokowi Kini Jarang Ditemui Prabowo, Tanda-tanda Pengaruhnya Mulai Pudar?

Selasa, 10 Juni 2025 | 17:37 WIB
Jokowi Kini Jarang Ditemui Prabowo, Tanda-tanda Pengaruhnya Mulai Pudar?
Presiden Jokowi dan Prabowo Subianto setelah makan Bakso Pak Sholeh Bandongan, Jawa Tengah, Senin (29/1/2024). [Suara.com/Novian]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Direktur Eksekutif Infonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah, menilai jika pengaruh Presiden ketujuh RI Joko Widodo atau Jokowi nampaknya sudah mulai memudar. 

Hal itu, kata dia, ditandai dengan adanya tekanan yang diterima Jokowi sendiri kemudian juga sudah jarang bertemu dengan Presiden RI Prabowo Subianto

"Tekanan pada Jokowi dan mulai berkurangnya intensitas pertemuan dengan Prabowo, bisa menandai memudarnya pengaruh Jokowi, terlebih statement anggota kabinet seperti Zulkifli Hasan dan Bahlil Lahadalia yang akan kembali mendukung Prabowo, bisa jadi menguatkan dugaan jika Jokowi mulai melemah," kata Dedi kepada Suara.com saat dihubungi pada Selasa (10/6/2025). 

Selain itu, memudarnya pengaruh Jokowi di kancah politik ditandai dengan belum berlabuhnya Gibran Rakabuming Raka ke partai politik. 

"Juga, terkait posisi Gibran yang hingga kini tidak berlabuh ke Parpol, indikasi tambahan jika kekuatan Jokowi mulai kehilangan keseimbangan," katanya. 

Di sisi lain, Dedi menilai, justru memudarnya pengaruh Jokowi dirasa bagus. 

Presiden Joko Widodo alias Jokowi dan Prabowo Subianto (Instagram/prabowo)
Presiden Joko Widodo alias Jokowi dan Prabowo Subianto (Instagram/prabowo)

Terlebih buat pemerintahan Prabowo Subianto ke depannya. 

"Dan ini sebenarnya bagus, Prabowo bisa leluasa secara mandiri lakukan konsolidasi politik tanpa campur tangan Jokowi," pungkasnya. 

Sebelumnya diberitakan, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dinilai memiliki sikap politik yang berbeda terhadap Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. 

Baca Juga: Susi Pudjiastuti Beri Warning, Prabowo Auto Ditantang Cabut Izin PT GAG: Mana Berani Dia!

Secara garis besar, PDIP terlihat semakin dekat dan kooperatif terhadap Prabowo, bahkan sudah berperan seperti partai pendukung pemerintah. Namun pada saat yang sama, partai berlambang banteng itu terus melancarkan kritik terhadap Gibran yang juga putra sulung mantan presiden Joko Widodo (Jokowi). 

Pengamat politik dari Universitas Esa Unggul, M. Jamiluddin Ritonga, menyebutkan bahwa posisi PDIP saat ini sebenarnya sudah bisa dianggap sebagai bagian dari koalisi pemerintah secara de facto. 

"Hal itu sangat terlihat dari tidak adanya kritik keras terhadap Prabowo. Nah, artinya di sini sebetulnya PDIP melalui fraksinya di DPR RI sudah sangat kooperatif dan akomodatif terhadap kebijakan-kebijakan Prabowo," kata Jamiluddin kepada Suara.com saat dihubungi pada Selasa . 

Dengan demikian, kata Jamiluddin, fungsi PDIP saat ini sudah tak jauh berbeda dari partai-partai pendukung pemerintahan lainnya, meski secara formal belum menyatakan bergabung ke dalam koalisi. 

"Mereka sudah sama fungsinya sebagai partai yang berada di pemerintahan. Tapi itu hanya secara de facto, karena secara de jure mereka kan belum bergabung," kata dia. 

Berbeda dengan pendekatan mereka terhadap Prabowo, Jamiluddin mencatat bahwa PDIP masih menunjukkan sikap kritis terhadap Gibran. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI