Soal Tambang Raja Ampat, OPM Sebut Bahlil 'Penyakit': Kalau Bukan Asli Papua, Jangan Ngaku-ngaku

Rabu, 11 Juni 2025 | 15:22 WIB
Soal Tambang Raja Ampat, OPM Sebut Bahlil 'Penyakit': Kalau Bukan Asli Papua, Jangan Ngaku-ngaku
Ketua Umum Partai Golkar yang juga Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia. (Suara.com/Novian)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Ia mengaku, saat ini TPNPB-OPM masih menunggu hasil komunikasi dengan pihak masyarakat adat Papua di sejumlah wilayah.

“TPNPB wilayah Sorong sedang melakukan komunikasi,” katanya.

Juru bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom menyampaikan kondisi terbaru pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens yang disandera. (Tangkap layar)
Juru bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom (kiri) menyampaikan kondisi terbaru pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens yang disandera. Juru bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom menilai orang-orang seperti ini merupakan penyakit. Bagi Sebby, jika ada orang yang mengklaim sebagai orang Papua namun sebenarnya bukan orang Papua, hal itu tidak bisa dibenarkan. Terlebih melalukan pencurian tas kekayaan alam Papua, sampai terkadang membunuh pemiliknya atau orang asli Papua. (Tangkap layar)

Aksi penambangan nikel di wilayah Raja Ampat sendiri mulai mencuat saat sejumlah aktivis menerobos masuk agenda Indonesia Minerals Conference & Expo di sebuah hotel di Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Selasa (3/6/2025) lalu.

Mereka masuk sembari membawa poster dan meneriakan Save Raja Ampat. Sejak saat itu, aksi penambangan di ‘Surga Dunia’ ini mulai menjadi sorotan.

Keninian, izin usaha pertambangan (IUP) nikel di sana juga menjadi sorotan.

Untuk diketahui, Presiden RI Prabowo Subianto telah memutuskan untuk mencabut empat izin usaha pertambangan (IUP) perusahaan di Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat.

Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia menjelaskan bahwa empat perusahaan itu yakni PT Anugerah Surya Pratama (ASP), PT Mulia Raymond Perkasa (MRP), PT Kawei Sejahtera Mining (KSM) dan PT Nurham.

"Secara lingkungan atas yang disampaikan Menteri LHK kepada kami, melanggar dan kita mengecek di lapangan, kawasan ini menurut kami harus kita lindungi dengan tetap melindungi biota laut," ucap Bahlil di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa.

Bahlil mengatakan bahwa izin usaha pertambangan diberikan kepada empat perusahaan itu sebelum Raja Ampat ditetapkan sebagai kawasan geopark.

Baca Juga: Gesture Melotot Letkol Teddy ke Bahlil soal Tambang Raja Ampat Bikin Salfok! Netizen Penuh Curiga

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI