Dia menyindir bahwa justru keheningan substansi yang dimaksud Pangeran Mangkubumi adalah hasil dari kekacauan politik yang diciptakan oleh lingkar kekuasaan sendiri.
Khususnya "Istana Jokowi," sebutan yang merujuk pada lingkungan politik mantan Presiden Joko Widodo.
"Jadi kekacauan itu terjadi justru karena anechoic chamber dibuat sendiri oleh kalangan istana. Istana siapa? Ya istana Jokowi pada waktu itu," kata Rocky.
Dia menambahkan bahwa jika usulan pemakzulan Gibran ramai dibahas publik dan mendapat dukungan dari berbagai kalangan, itu berarti ada keresahan nyata yang tak bisa disangkal.
Bahkan jika isu ini menembus media internasional seperti New York Times, tandanya masalah yang ada tidak bisa dianggap sepele.
Menyusul acara diskusi sengit ini, cukup banyak komentar-komentar yang mencemooh Pangeran.
Kontributor : Chusnul Chotimah