Prabowo Tegaskan Tidak Ada Rencana Reshuffle, Tapi 50 Persen Publik Minta Ada Perombakan

Kamis, 12 Juni 2025 | 18:26 WIB
Prabowo Tegaskan Tidak Ada Rencana Reshuffle, Tapi 50 Persen Publik Minta Ada Perombakan
Presiden Prabowo Subianto menyatakan bahwa menteri-menteri di kabinetnya sudah bekerja dengan baik dan tidak ada niat untuk melakukan reshuffle. Pernyataan itu disampaikan di JCC Senayan usai menghadiri International Conference on Infrastructure, Jakarta, Kamis 12/6/2025. [Suara.com/Novian]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Ultimatum Pejabat Negara

Sebelumnya, saaat peringatan Hari Pancasila, Prabowo Subianto mengultimatum kepada pejabat negara yang tidak becus bekerja. 

Bahkan dengan tegas, dia meminta pejabatnya untuk mundur, sebelumnya dirinya turun tangan memecatnya langsung. 

"Semua penyelewengan, semua kebocoran harus berhenti. Semua pejabat yang tidak mampu melaksanakan tugas, lebih baik mundur, sebelum saya berhentikan," tegasnya dalam pidatonya saat peringatan Hari Lahir Pancasila yang digelar di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri pada Senin, 2 Juni 2025.

Sementara itu, Indonesia Political Opinion (IPO) merilis hasil surveinya terhadap 1.200 responden yang dilaksanakan pada periode 22-28 Mei 2025. 

Survei menunjukkan bahwa 52 persen responden menyatakan perlu dilakukan pergantian menteri atau setingkat menteri, sementara 48 persen responden menyatakan tidak perlu. 

Dalam survei tersebut menggunakan teknik stratified multistage random sampling dengan margin error 2,90 dan tingkat akurasi 95 persen. 

Presiden RI Prabowo Subianto saat memberikan pengarahan terhadap Kabinet Merah Putih terkait acara retreat di Akademi Militer (Akmil), Magelang, Jawa Tengah. (Dok Foto: Tim media Prabowo)
Presiden RI Prabowo Subianto saat memberikan arahan terhadap awak Kabinet Merah Putih di Akademi Militer (Akmil), Magelang, Jawa Tengah. Sampai saat ini Presiden Prabowo menegaskan tidak ada rencana melakukan reshuffle. (Dok Foto: Tim media Prabowo)

Setidaknya ada delapan menteri atau setingkatnya yang dinyatakan layak untuk dipecat dari Kabinet Merah Putih.

Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai menempati posisi paling atas yang diganjar layak diganti. Survei menunjukkan ada 43,9 persen responden yang menyatakan bahwa Pigai pantas di-reshuffle

Baca Juga: Gonjang-ganjing Kabinet Prabowo, Erick Thohir dan Bahlil Diprediksi jadi Sasaran Empuk Reshuffle

Selain Pigai, ada nama Budi Arie Setiadi yang 35,8 persen responden menilai bahwa menteri koperasi itu layak digeser. 

Kemudian pada urutan ketiga ditempati Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana dengan jumlah responden 17,2 persen. 

Pun berturut-turut nama berikutnya yang layak diganti, yakni Menteri Pemuda dan Olahraga Ario Bimo Nandito Ariotedjo sebesar 16,6 persen. 

Kepala Kantor Kepresiden Hasan Nasbi 15,2 persen, Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Stella Christie 11,8 persen, Menteri Kehutanan Raja Uli Antoni 7,5 persen; dan Menteri Ketenagakerjaan Yassierli 4,8 persen.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI