Situasi di Gaza sendiri semakin memburuk seiring dengan blokade yang diterapkan oleh Israel dan eskalasi konflik bersenjata.

Warga sipil, termasuk anak-anak dan lansia, berada dalam kondisi darurat kemanusiaan dengan akses yang sangat terbatas terhadap kebutuhan pokok seperti makanan, air bersih, dan layanan kesehatan.
Menurut laporan yang diterima Komnas HAM, kapal Madleen berangkat dengan tujuan mulia membawa bantuan kemanusiaan untuk meringankan penderitaan rakyat Gaza.
Namun, niat baik tersebut justru berujung pada tindakan keras dari pihak berwenang Israel yang menahan seluruh awak kapal dan aktivis.
Komnas HAM menegaskan bahwa upaya kemanusiaan harus mendapat perlindungan dan dukungan dari seluruh komunitas internasional.
“Krisis kemanusiaan di Palestina bukan hanya masalah regional, tapi menjadi tanggung jawab global untuk memastikan hak hidup dan keselamatan warga sipil terpenuhi,” ujar Anis.
Sebagai penutup, Komnas HAM mengajak semua pihak untuk terus mendorong dialog dan penyelesaian damai agar konflik yang telah berlangsung lama ini segera berakhir.
Komnas juga akan terus memantau perkembangan situasi dan menyerukan solidaritas internasional untuk mengatasi krisis yang dialami rakyat Palestina.
Baca Juga: Koalisi Sipil Laporkan Pembunuhan Sadis Abral Wandikbo ke Komnas HAM: Ditangkap Tanpa Alasan Jelas