Suara.com - Tim Penasihat Hukum Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto akan menghadirkan ahli meringankan pada sidang hari ini.
Penasihat Hukum Hasto, Ronny Talapessy menyebut ahli yang akan dihadirkan dalam sidang lanjutan kasus dugaan suap pada pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPR RI dan dugaan perintangan penyidikan kali ini, yakni mantan Hakim Konstitusi Maruarar Siahaan.
"Kita pagi ini menghadirkan satu ahli yaitu Dr Maruarar Siahaan, Hakim Indonesia dan Hakim MK," kata Ronny kepada wartawan, Kamis (19/6/2025).
Maruarar menjabat sebagai hakim di Mahkamah Konstitusi (MK) pada periode 2003 - 2008.
Menurut Ronny, Maruarar akan menjelaskan tafsir Undang-undang serta perkara nomor 18 dan 28 yang sudah inkracht 5 tahun lalu.
Adapun perkara nomor 18 yang dimaksud ialah kasus suap pada pengurusan PAW anggota DPR RI yang sempat menjerat mantan kader PDIP Saeful Bahri.
Kemudian, perkara nomor 28 ialah kasus yang menjerat mantan Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Wahyu Setiawan dan mantan Anggota Bawaslu RI Agustiani Tio Fridelina.
Dengan penjelasan Maruarar, Ronny menyebut pihaknya ingin menunjukkan bahwa tidak ada keterlibatan Hasto dalam suap yang dilakukan terhadap Wahyu.
“Sehingga ada penyusupan/penyulundupan hukum yang membuat Hasto Kristiyanto menjadi terdakwa tanpa bukti yang kuat melainkan asumsi belaka," tandas Ronny.
Baca Juga: Ngaku Pakai Kecerdasan Buatan, Hasto Klaim Pledoinya Jadi yang Pertama Dibuat Gunakan AI
Sebelumnya, Jaksa mendakwa Hasto melakukan beberapa perbuatan untuk merintangi penyidikan kasus dugaan suap pada PAW Anggota DPR RI kepada mantan Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Wahyu Setiawan.
Selain itu, Hasto juga disebut memberikan suap sebesar Rp 400 juta untuk memuluskan niatnya agar Harun Masiku menjadi anggota DPR RI.
Dengan begitu, Hasto diduga melanggar Pasal 21 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas Undang- Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Juncto Pasal 65 ayat (1) KUHAP.
Di sisi lain, Hasto juga dijerat Pasal 5 Ayat (1) huruf a Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Juncto Pasal 5 Ayat (1) ke-1 KUHP Jo. Pasal 64 Ayat (1) KUHP.
Diketahui, KPK menetapkan Hasto Kristiyanto sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap PAW Anggota DPR RI yang juga menyeret Harun Masiku.
“Penyidik menemukan adanya bukti keterlibatan saudara HK (Hasto Kristiyanto) yang bersangkutan sebagai Sekjen PDIP Perjuangan,” kata Ketua KPK Setyo Budiyanto di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Selasa 24 Desember 2024.