Timeline Perang Iran vs Israel-AS: Dari Adu Proksi hingga Konflik Terbuka

Bangun Santoso Suara.Com
Minggu, 22 Juni 2025 | 16:56 WIB
Timeline Perang Iran vs Israel-AS: Dari Adu Proksi hingga Konflik Terbuka
ilustrasi perang Iran-Israel. (freepik/liuzishan)

Suara.com - Apa yang selama puluhan tahun menjadi "perang bayangan" antara Iran dan Israel, yang dimainkan melalui proksi, serangan siber, dan operasi rahasia, telah meledak menjadi konfrontasi militer langsung yang menyeret kekuatan dunia.

Serangan Amerika Serikat ke fasilitas nuklir Iran pada Minggu, 22 Juni 2025 menjadi puncak dari eskalasi yang telah dibangun selama berbulan-bulan, memicu kekhawatiran global akan perang regional yang lebih luas.

Berikut adalah linimasa peristiwa-peristiwa kunci yang membawa kawasan Timur Tengah ke titik paling berbahaya dalam beberapa dekade terakhir:

1 April 2024: Serangan di Konsulat Damaskus

Titik balik dari perang proksi ke konfrontasi langsung dimulai pada tanggal ini. Sebuah serangan udara yang diduga kuat dilakukan oleh Israel menghantam gedung konsulat Iran di Damaskus, Suriah.

Serangan ini menewaskan 16 orang, termasuk Brigadir Jenderal Mohammad Reza Zahedi, seorang komandan senior Pasukan Quds dari Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), dan tujuh perwira IRGC lainnya.

Iran menyebut serangan ini sebagai pelanggaran berat terhadap kedaulatan dan hukum internasional, serta bersumpah akan melakukan pembalasan.

13 April 2024: Serangan Balasan Iran yang Belum Pernah Terjadi

Sebagai jawaban atas serangan di Damaskus, Iran melancarkan serangan langsung pertamanya ke wilayah Israel. Lebih dari 300 misil dan drone diluncurkan dari wilayah Iran.

Baca Juga: Ini 3 Calon Pemimpin Tertinggi Iran Jika Ali Khamenei Tewas Dalam Perang

Namun, serangan ini sebagian besar berhasil digagalkan. Mayoritas proyektil berhasil dicegat di luar perbatasan Israel dengan bantuan koalisi yang dipimpin AS, yang melibatkan Inggris, Prancis, dan Yordania.

Meskipun kerusakan fisik minimal, serangan ini menandai sebuah preseden baru yang berbahaya.

13 Juni 2025: Israel Melancarkan Serangan Kejutan

Setelah berbulan-bulan ketegangan tinggi dan saling ancam, Israel melancarkan serangan militer sepihak yang masif terhadap Iran. Serangan ini menargetkan "fasilitas nuklir, pabrik misil, pejabat senior militer, dan ilmuwan nuklir."

Serangan pembuka ini juga mencakup upaya pembunuhan terhadap para pemimpin militer dan politisi utama Iran. Menteri Luar Negeri Iran segera menyatakan serangan Israel sebagai "sebuah tindakan perang."

14-21 Juni 2025: Perang Udara Terbuka

Menyusul serangan Israel, Iran melakukan serangan balasan dengan meluncurkan gelombang drone dan puluhan rudal balistik ke arah Israel.

Selama seminggu berikutnya, kedua negara terlibat dalam perang udara, saling serang target militer dan infrastruktur strategis. Amerika Serikat, yang sejak awal telah membantu Israel dalam pertahanan udara, mulai memindahkan jet-jet tempur tambahan ke kawasan tersebut sebagai langkah antisipasi.

22 Juni 2025: Amerika Serikat Memasuki Konflik Secara Langsung

Setelah pertemuan dengan tim keamanan nasionalnya dan pembicaraan dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Presiden AS Donald Trump memerintahkan serangan langsung terhadap Iran. Pesawat pengebom siluman B-2 Amerika Serikat menggempur tiga fasilitas nuklir Iran.

Dalam sebuah pernyataan, Trump mengklaim serangan tersebut sebagai "kesuksesan militer yang spektakuler" dan menyatakan bahwa fasilitas nuklir utama Iran "telah dilenyapkan sama sekali".

Serangan ini menandai keterlibatan ofensif pertama AS dalam konflik tersebut. Sebagai respons, kelompok Houthi di Yaman, yang merupakan bagian dari "Poros Perlawanan" Iran, menganggap serangan Amerika sebagai "deklarasi perang" dan mulai menembakkan misil ke arah Israel.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI