Peringati HUT ke-498, Ketua DPRD: Jakarta Menuju Kota Global, Tapi Banjir dan Macet Harus Tuntas

Minggu, 22 Juni 2025 | 17:20 WIB
Peringati HUT ke-498, Ketua DPRD: Jakarta Menuju Kota Global, Tapi Banjir dan Macet Harus Tuntas
Ketua DPRD Jakarta Khoirudin mengemukakan sejumlah persoalan yang belum tuntas terkait banjir dan macet. [Suara.com/Fakhri]

Suara.com - Ketua DPRD DKI Jakarta Khoirudin menegaskan bahwa komitmen Pemprov DKI dalam menjadikan Jakarta sebagai kota global yang berbudaya saat peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-498 Jakarta.

Hal ini disampaikannya usai Sidang Paripurna Istimewa HUT ke-498 DKI Jakarta di Gedung DPRD, Minggu 22 Juni 2025.

"Hari ini hari Minggu 22 Juni 2025 kita melaksanakan sidang paripurna dalam rangka HUT DKI Jakarta yang ke-498. Tadi dalam amanat pidato Gubernur sudah sangat jelas disampaikan bahwa intinya kita pemerintahan DKI Jakarta ingin melayani warga Jakarta dengan semaksimal mungkin," kata Khoirudin.

Ia menyebut, visi besar Jakarta ke depan tak hanya sebagai kota maju, namun juga sebagai ruang hidup yang ramah dan layak huni bagi seluruh warganya.

"Kita ingin menjadikan Jakarta kota global yang berbudaya, kota yang ramah untuk semua orang, kota yang layak untuk ditempati. InsyaAllah kita akan menyongsong Jakarta 5 abad ke depan, tentu kita ingin menaikan ranking global kota Jakarta yang hari ini urutan ke-74, target kita ke depan menjadi urutan yang ke-50," ucapnya.

Namun di balik ambisi besar tersebut, Khoirudin mengakui masih ada pekerjaan rumah yang belum terselesaikan, terutama soal banjir dan kemacetan.

"Ya, pertama masalah yang belum selesai adalah masalah banjir, masalah kemacetan. Masalah kemacetan ini harus kita selesaikan bersama, bukan hanya pihak pemerintah juga pihak masyarakat," ungkapnya.

Menurutnya, Pemprov DKI telah menghadirkan layanan transportasi publik yang bisa dimanfaatkan sebagai solusi konkret atas kemacetan.

Mulai dari MRT, LRT, Transjakarta, hingga Mini Trans di wilayah permukiman.

Baca Juga: Pesan Pramono Anung di HUT ke-498: Tak Cuma Kota Global, Jakarta Juga harus Berbudaya

"Transportasi publik kita sudah luar biasa yang gratis, yang murah, yang keren baik LRT, MRT, Transjakarta, Mini Trans yang ada di wilayah lingkungan kecil masing-masing, ini semua adalah persembahan pemerintah Jakarta buat seluruh warga Jakarta," katanya. 

"Bahkan untuk sekeliling Jakarta dari Bogor, dari Tangerang, dari Bekasi. Ini layanan pemda kepada warga Jakarta," tuturnya.

Khoirudin pun mengajak seluruh warga untuk lebih memilih transportasi umum dan meninggalkan kendaraan pribadi.

"Mari bersama, kita atasi kemacetan dengan beralih dari kendaraan pribadi ke kendaraan umum. Karena hari ini perbandingan rasio antara jumlah jalan, ruas jalan dengan jumlah kendaraan tidak sebanding dan terus tidak sebanding," jelasnya.

Ia menegaskan, dana besar yang digelontorkan dari APBD untuk subsidi transportasi harus dimanfaatkan dengan optimal oleh masyarakat.

"Untuk itu, mari bersama subsidi dari APBD yang sangat besar untuk transportasi, kita gunakan transportasi Jakarta," ungkap Khoirudin.

Pada momen perayaan ulang tahun Jakarta ini, Politisi PKS itu mengajak seluruh warga untuk menjaga keharmonisan dan ketertiban ibu kota.

"Mohon doa semua buat warga Jakarta. Ayo, Jakarta kita, kita jaga bersama keharmonisan, kedamaian, Jakarta," katanya.

Sebelumnya diberitakan, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menegaskan bahwa di usia ke-498 tahun, Jakarta tak sekadar mengejar predikat sebagai kota global.

Ia menekankan pentingnya menjaga identitas budaya sebagai fondasi utama dalam perjalanan ibu kota menuju transformasi.

Hal tersebut disampaikan saat memimpin upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-498 Jakarta di Lapangan Silang Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Minggu 22 Juni 2025.

"Perayaan HUT Jakarta tahun ini mengusung tema Jakarta Kota Global dan Berbudaya. Mencerminkan komitmen bahwa pertumbuhan dan transformasi Jakarta sebagai kota global selalu berjalan beriringan dengan pedestrian budaya dan kearifan lokal," ujar Pramono.

Menurutnya, budaya menjadi unsur pembeda sekaligus kekuatan Jakarta dalam memperkenalkan wajah Indonesia ke mata dunia. 

Ia menyebut nilai-nilai kolaborasi, gotong royong, hingga inklusivitas adalah elemen hidup yang membentuk karakter kota.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI