Dubes Iran: Rudal yang Ditembakkan ke Israel Jenis Lama, Kami Sedang Cuci Gudang

Liberty Jemadu Suara.Com
Senin, 23 Juni 2025 | 18:38 WIB
Dubes Iran: Rudal yang Ditembakkan ke Israel Jenis Lama, Kami Sedang Cuci Gudang
Duta Besar Iran untuk Indonesia Mohammad Boroujerdi, dalam kunjungan ke redaksi Suara.com di Jakarta, Senin (23/6/2025), mengatakan militer Iran masih menggunakan rudal lama untuk membalas serangan Israel. [Suara.com/Alvian Winanto]

Suara.com - Duta Besar Iran untuk Indonesia Mohammad Boroujerdi mengatakan rudal-rudal yang digunakan Iran untuk membalas serangan Israel adalah jenis lama dan pihaknya masih menyimpan misil-misil terbaru untuk melancarkan serangan ke rezim zionis.

Boroujerdi, dalam obrolan dengan redasksi Suara.com di Jakarta, Senin (23/6/2025) mengatakan militer Iran sedang melakukan "cuci gudang" alias menghabiskan pasokan rudal lawas dalam serangan balasan ke Israel selama dua pekan terakhir.

"Ini belum perang yang sebenarnya. Kami sedang menghabiskan rudal-rudal lama yang sudah mau kedaluwarsa," kata Boroujerdi dalam obrolan usai wawancara khusus bersama Suara.com pada Senin petang.

Ia mengatakan militer Iran masih memiliki pasokan rudal canggih yang jika digunakan untuk membalas serangan Israel akan mengakibatkan kerugian yang besar bagi rezim zionis.

Ia mencontohkan rudal Kheibar Shekan, baru sekali digunakan militer Iran untuk menyerang Israel pada akhir pekan kemarin.

"Kheibar adalah rudal Iran yang sangat berbeda. Tapi baru kami gunakan satu kali," terang dia.

Ia melanjutkan bahwa Kheibar memiliki daya rusak yang besar dan jika digunakan ditakutkan akan membuat rakyat sipil tak berdosa di Israel menjadi korban.

"Kami hanya ingin menyasar objek tertentu dengan jitu," tegas Boroujerdi.

Duta Besar Iran untuk Indonesia Mohammad Boroujerdi, dalam kunjungan ke redaksi Suara.com di Jakarta, Senin (23/6/2025), mengatakan militer Iran masih menggunakan rudal lama untuk membalas serangan Israel. [Suara.com/Alvian Winanto]
Duta Besar Iran untuk Indonesia Mohammad Boroujerdi, dalam kunjungan ke redaksi Suara.com di Jakarta, Senin (23/6/2025), mengatakan militer Iran masih menggunakan rudal lama untuk membalas serangan Israel. [Suara.com/Alvian Winanto]

Rudal Kheibar Shekan

Baca Juga: Trump Diduga Perintahkan Serangan Rahasia ke Iran, Menlu Iran Beri Peringatan Keras

Dilansir dari Euronews, Iran pada Minggu (22/6/2025) menyasar Bandar Udara Ben Gurion dan pusat penelitian biologi Israel menggunakan rudal Kheibar Shekan.

Kheibar merupakan salah satu rudal paling canggih Iran yang menggunakan bahan bakar solid fuel. Meski demikian, militer Iran mengatakan, serangan itu belum seberapa karena pihaknya belum mengerahakn seluruh kekuatan persenjataannya.

Kheibar Shekan sendiri adalah rudal yang termasuk dalam jajaran rudal balistik Khorramshahr yang dikembangkan Iran. Ia merupakan generasi keempat dari persenjataan balistik Iran, dengan jarak tembak mencapai 1.450 km.

Rudal ini disebut sebagai salah satu senjata paling canggih Iran, karena bisa menyasar target dengan sangat akurat karena telah memiliki sistem pemandu berbasis satelit serta hulu ledak yang bisa bermanuver.

Hulu ledaknya memiliki bobot sekitar 1500 kg dan panjang hingga 4 meter. Rudal ini memiliki kecepatan hingga 19.500 km/jam saat berada di luar atmosfer Bumi dan sekitar 9.800 km/jam ketika sudah masuk mendekati target.

Alhasil, dengan semua teknologi ini, Kheibar Shekan sangat sukar untuk ditangkis oleh sistem pertahanan Israel, termasuk oleh rudal Patriot buatan Amerika Serikat maupun oleh sistem Ketapel Daud - salah satu sistem pertahanan udara Israel selain Iron Dome.

Generasi pertama rudal Kheibar Shekan dikembangkan pada 2017. Dinamai Khorramshahr-1, rudal ini memiliki panjang 13 meter dengan diamter 1,5 meter.

Generasi kedua, Khorramshahr-2, dipamerkan pada 2019 dengan bobot mencapai 20 ton. Lalu pada Mei 2023, Iran memperkenalkan Khorramshahr-4, tanpa lebih dahulu menunjukkan rupa dari Khorramshahr-3.

Beberapa sumber menyebutkan Iran sebenarnya sudah memiliki Khorramshahr-3, tetapi rudal itu sengaja tak dipamerkan ke publik demi alasan keamanan.

Duta Besar Iran untuk Indonesia Mohammad Boroujerdi, dalam kunjungan ke redaksi Suara.com di Jakarta, Senin (23/6/2025), mengatakan militer Iran masih menggunakan rudal lama untuk membalas serangan Israel. [Suara.com/Alvian Winanto]
Duta Besar Iran untuk Indonesia Mohammad Boroujerdi, dalam kunjungan ke redaksi Suara.com di Jakarta, Senin (23/6/2025), mengatakan militer Iran masih menggunakan rudal lama untuk membalas serangan Israel. [Suara.com/Alvian Winanto]

Keunggulan Kheibar Shekan adalah ia lebih sukar untuk dilacak dan dicegat oleh rudal penangkis lawan. Rudal ini juga tak dibekali dengan airelon, salah satu komponen kecil pada sirip misil, yang membuatnya bisa melesat lebih cepat serta akurat.

Kheibar mengandalkan mesin Arond, yang dikembangkan sendiri oleh Iran. Mesin ini terintegrasi di dalam tangki bahan bakar rudal, sehingga mengurangi panjang rudal serta membuat peluru kendali itu lebih sukar dilacak.

Selain itu, Kheibar juga bisa ditembakan dari peluncur roket mobile dan bisa dipersiapkan untuk ditembakkan hanya dalam 15 menit.

Nama Kheibar Shekan sendiri diambil dari bahasa Arab, yang berarti Penakluk Khaibar, yang mengacu pada pertempuran antara umat Islam di bawah pimpinan Nabi Muhammad melawan kelompok Yahudi di oasis Khaibar.

Dalam pertempuran itu, disebutkan bahwa Ali bin Abi Thalib - sahabat, sepupu dan menantu Nabi - memiliki peran penting. Karenanya penggunaan nama Kheibar Shekan pada rudal canggih Iran ini disebut memiliki nilai historis serta agama.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI