Hendropriyono Bongkar Peran AS di Perang Iran-Israel: Skenario Proksi Terungkap!

Selasa, 24 Juni 2025 | 11:16 WIB
Hendropriyono Bongkar Peran AS di Perang Iran-Israel: Skenario Proksi Terungkap!
Tangkapan layar video podcast mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) A.M. Hendropriyono dan mantan Menkopolhukam Mahfud MD yang dipublikasikan YouTube "Mahfud MD Official".

Suara.com - Isu geopolitik dan potensi konflik global menjadi sorotan utama dalam diskusi mendalam antara mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) A.M. Hendropriyono dan mantan Menkopolhukam Mahfud MD.

Dalam sebuah podcast YouTube di "Mahfud MD Official", Hendropriyono secara blak-blakan mengungkapkan pandangannya terkait perang Iran-Israel, yang menurutnya tak lepas dari skenario proksi Amerika Serikat.

Analisisnya ini bukan tanpa dasar, melainkan berpijak pada rekam jejak panjang operasi intelijen AS di berbagai belahan dunia.

Perang antara Iran dan Israel, yang belakangan memanas dan menjadi perhatian global, memicu pertanyaan besar mengenai motif dan aktor di baliknya. Hendropriyono, dengan pengalaman puluhan tahun di dunia intelijen, punya pandangan tersendiri.

Ia secara lugas menyatakan bahwa konflik ini, pada dasarnya, adalah sebuah situasi proksi AS. Artinya, Amerika Serikat, alih-alih terlibat langsung, menggunakan pihak lain untuk mencapai kepentingan strategisnya di kawasan.

Pandangan ini diperkuat oleh analisis Hendropriyono mengenai preferensi Amerika Serikat dalam berinteraksi di kancah global pasca-Perang Vietnam.

"Amerika, setelah Perang Vietnam, tidak mau lagi bertempur langsung, pakai proxy," tegas Hendropriyono dikutip pada Selasa (24/6/2025).

Ini menjelaskan mengapa Washington cenderung bermain di belakang layar, mendukung salah satu pihak dalam konflik atau bahkan memicu ketegangan, demi menjaga dominasinya tanpa harus mengorbankan prajuritnya secara langsung.

Jejak Kelam Intelijen AS: Destabilisasi dan Kepentingan

Baca Juga: Ferry Irwandi: Iran Serang Israel Bukan untuk Bela Palestina

Tangkapan layar video podcast mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) A.M. Hendropriyono dan mantan Menkopolhukam Mahfud MD yang dipublikasikan  YouTube "Mahfud MD Official".
Tangkapan layar video podcast mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) A.M. Hendropriyono dan mantan Menkopolhukam Mahfud MD yang dipublikasikan YouTube "Mahfud MD Official".

Bagi Hendropriyono, pola ini bukanlah hal baru. Ia menyoroti berbagai kasus historis operasi intelijen AS (CIA) dan Inggris (MI6) yang bertujuan untuk mendestabilisasi Indonesia dan negara-negara lain, seringkali dengan menggunakan proks.

Sejarah mencatat bagaimana kekuatan intelijen ini bergerak di balik layar untuk mengganti rezim, memicu kerusuhan, atau bahkan melatih kelompok tertentu demi mencapai agenda geopolitik mereka.

Ia juga menyinggung rencana AS untuk mengalihkan fokus geopolitik ke Asia Tenggara, khususnya Laut Cina Selatan, yang menurutnya sempat kacau. Hal ini kemudian menyebabkan munculnya "Rencana B" yang melibatkan Suriah.

Pergeseran fokus ini menunjukkan betapa dinamis dan penuh perhitungan langkah-langkah yang diambil oleh kekuatan besar dalam menjaga pengaruhnya.

Meskipun adanya ketegangan global saat ini, termasuk konflik di Timur Tengah dan perang di Ukraina, Hendropriyono berpendapat bahwa perang dunia skala penuh tidak mungkin terjadi. Alasannya, kekuatan-kekuatan besar dunia memiliki "kesibukan" atau fokus masing-masing.

Rusia disibukkan dengan Ukraina, sementara Tiongkok memiliki perhatian pada Pakistan dan India, serta ambisi regionalnya sendiri. Hal ini menciptakan semacam keseimbangan kekuatan yang, meskipun rentan, mencegah eskalasi konflik menjadi perang global.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI